Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SETELAH hanya melaksanakan pertunjukan secara daring semasa pandemi covid-19, Jakarta Performing Arts Community (JPAC) kembali menginjak panggung pertunjukan ibu kota. Kali ini, JPAC tampil memukau dengan membawakan drama musikal ikonik dengan tajuk Legally Blonde.
Pementasan ini merupakan selebrasi pascapandemi dengan pesan-pesan moral yang sarat akan inspirasi.
Kisah jenaka ini bukan hanya sebuah suguhan hiburan menarik tetapi juga turut menyematkan jalan cerita yang bertujuan memperkuat aktualisasi diri dan self-believe lintas generasi.
Baca juga: Drama Musikal Legally Blonde Siap Hibur Warga Jakarta
Selain itu, kisah Elle Woods, sang fashionista modis yang berhasil meraih mimpinya menjadi pengacara nan hebat, juga turut menampilkan berbagai adegan kuat yang menitikberatkan pada pemberdayaan perempuan.
Pementasan yang sedang berlangsung ini berhasil menarik lebih dari 1.300 penonton untuk hadir di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki.
Pencapaian ini merupakan bukti antusiasme masyarakat Indonesia terhadap seni pertunjukan. Melalui pementasan ini, terselip harapan anggota JPAC agar komunitas seni pertunjukan Indonesia dapat senantiasa menjadi wadah berkreasi bagi generasi muda tanah air.
Baca juga: Demi Serial Drama Musikal Beranak dalam Kubur, Bayu Rewandha Belajar Silat
Para pemeran, musisi dan kru produksi Legally Blonde, yang mencapai 140 orang, menyajikan penampilan yang memukau, membawa penonton dalam perjalanan yang penuh emosi dan tawa.
Dengan kehadiran penonton secara langsung, suasana panggung pun semakin hidup, menciptakan pengalaman teater yang tak terlupakan.
Sebagai informasi, pementasan ini merupakan pertunjukan berlisensi resmi dari Music Theater International (MTI) dan didukung oleh 100% pemain (cast) yang merupakan talenta lokal.
"JPAC mengucapkan terima kasih kepada seluruh penonton yang telah mendukung dan hadir dalam pementasan ini. Terkhusus kepada para sponsor yang telah membantu terealisasinya pagelaran ini, antara lain Glitz Inclusive Club, Inklusiv Warung, LowCal, Studio Sabang, COTTONINK, PAC Martha Tilaar, PT Goshen Swara Indonesia, Shure, Myca Florist, King’s Cake and Bakery, serta Perihal Perempuan," ungkap JPAC dalam sebuah pernyataan resmi, Senin (27/11).
Pertunjukan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam membangkitkan semangat seni pertunjukan di tengah-tengah masyarakat. (RO/Z-1)
Legally Blonde mengusung kisah Elle Woods, seorang mahasiswi berambut pirang yang berani mendaftar di Harvard Law School untuk mendapatkan kembali mantan pacarnya, Warner.
Film ini menjadi penanda bagaimana Miles Films berusaha menjaga salah satu kisah paling ikonis di perfilman Indonesia, tetapi kali ini dengan wajah-wajah baru
Pengin Hijrah bakal dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, pada 23-24 Agustus 2025.
Bekerja sama dengan beberapa tokoh seni dan budayawan terkemuka, Yayasan Prima Ardian Tana pernah membawa misi kebudayaan Indonesia, khususnya Cirebon ke Yunani, Korea, dan Singapura.
Drama musikal ini melibatkan 50 anak binaan untuk membawakan kisah perjuangan meraih mimpi di tengah keterbatasan.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Setelah sukses dengan tiga musim pertunjukan di tahun 2017, 2018, dan 2022, Musikal Petualangan Sherina kembali hadir dengan produksi terbarunya pada 11-20 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved