Film Dokumenter Joshua Tree Bercerita Remaja Autistik Hadir di Bali

Media Indonesia
10/11/2023 22:57
Film Dokumenter Joshua Tree Bercerita Remaja Autistik Hadir di Bali
Film dokumenter Joshua Tree bercerita tentang Joshua, remaja dengan autisme berat yang melawan ekspektasi dan mengalami kemajuan luar biasa.(Ist)

FILM dokumenter Joshua Tree, persembahan dari Golden Collaboration dan Jeruk Bali yang bercerita tentang Joshua, remaja dengan autisme berat yang melawan ekspektasi dan mengalami kemajuan luar biasa, bakal ditayangkan di Hotel Padma Legian, Bali, Minggu (12/11).

Sebelumnya, Joshua Tree secara perdana ditayangkan di Jakarta pada Mei 2023 dan juga telah ditayangkan di Singapura, Vietnam, dan Jepang.

Film ini mendapatkan nominasi untuk Best Documentary Subject di Berlin FilmHaus Festival 2023 dan nominasi Official Selection di London Best Documentary 2023.

Baca juga: Film Dokumenter Sang Punggawa Laut Sumbawa Masuk Nominasi FFI 2023

Film ini menceritakan Joshua adalah anak kedua dari pasangan dokter. Ayah Joshua, seorang dokter mata, sedangkan ibu Joshua, seorang dokter emergency yang ganti haluan jadi dokter untuk anak berkebutuhan khusus.

Dari empat kakak beradik, kakaknya, Immanuel dan Joshua terdiagnosa autis. Immanuel, juga terlibat menjadi kamerawan film Joshua Tree.

Walaupun Immanuel didiagnosis autisme sampai saat dia remaja tetapi sekarang sudah dapat menjalani kehidupan seperti masyarakat pada umumnya dan bahkan melanjutkan sekolah asrama di luar negeri.

Joshua juga memiliki dua adik, dan seluruh keluarga Joshua berperan aktif dalam pembuatan film ini serta dalam tumbuh kembangnya.

Dr Deibby Mamahit, ibu Joshua menceritakan, saat pandemi covid 19, dia bersama suami memiliki ide untuk membuat film tentang anak remaja laki-laki mereka yang mengalami autisme berat dan kemajuan luar biasanya selama enam bulan.

Baca juga: Film Dokumenter Tentang Pembuatan GWK akan Tayang Perdana di Festival Film Internasional Vancouver 2023

Hal ini dilatarbelakangi kepekaan dan kesadaran bahwa orang tua dan pendamping anak-anak dengan autisme berat sering merasa putus asa saat orang yang mereka sayangi tersebut tumbuh ke masa remaja dan dewasa.

"Melalui film dokumenter ini, kami berharap untuk menunjukkan bahwa dengan lingkungan, asupan nutrisi, aktivitas fisik, dan pola pikir orang di sekitarnya yang tepat, sangat mungkin untuk membawa perubahan menakjubkan dalam hidup individu autistik," ujar Deibby, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (10/11).

Deibby mengatakan Joshua Tree adalah suatu pesan mengenai cinta dan pengharapan. Bahwa individu dengan autisme bisa terus berkembang dan belajar. 

"Jangan pernah menyerah. Nikmati keistimewaan yang mereka punya. Manusia adalah bagian dari alam dan dapat dimetaforakan sebagai pohon. Seorang anak dalam spektrum autisme sangat memerlukan keluarganya," tutup Deibby.

Baca juga: Dokumenter Suga dan J-Hope BTS Bakal Tayang di Bioskop

Sutradara George Arif melihat keluarga Joshua adalah inti dari semua ini, pohon tempat Joshua berpegang, berlindung, merasa aman dan berjalan terus menjalani hidupnya, atau dalam kata lain, keluarga adalah Joshua Tree.

Film ini diproduksi selama 2 tahun, dengan footage yang kebanyakan terdiri atas rekaman online meeting dan kamera telepon genggam, serta sebagian footage diproduksi secara proper dengan kamera sinema.

Proyek kasih sayang ini pun akan diputar pada berbagai kota di Indonesia dan negara lainnya. Dengan harapan, bisa merangkul lebih banyak orang untuk melihat bahwa ada potensi luar biasa dalam individu autistik.

"Harapannya, Joshua Tree juga bisa jadi inspirasi untuk tiap orang yang sedang mendampingi orang tersayang dengan autisme agar tidak berputus asa dan terus bersemangat menjalani hari-harinya," pungkas George. (RO/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono
Berita Lainnya