Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DIKENAL dengan tekstur musik elektroniknya yang mewah, berirama tarian eklektik yang digabungkan dengan sensibilitas musik pop indie yang berbasis gitar, sensasi skena musik indie-pop Singapura, Club Mild (yang sebelumnya dikenal dengan nama M1LDL1FE) secara konsisten mendorong semua batasan dan terus mendefinisikan identitas musik mereka.
Melalui single terbaru Sun Gazer, yang dirilis melalui label independennya Where Are The Fruits, band ini muncul lebih kuat dari sebelumnya.
Sun Gazer sendiri merupakan lagu yang menyelami tema yang cukup universal yaitu mengenai penyesalan dan pengalaman mendalam tentang menghadapi kematian seseorang.
Baca juga: Sarah Barrios Rilis Single Pendek Nyeleneh Bitter Bitches
Sun Gazer adalah lagu yang penuh dinamika. Mengeksplorasi tema eksistensial Nietzchean, di mana seseorang mencoba merajut tirai introspeksi diri pada banyak tingkatan.
Anthem indie pop ini menggabungkan metafora dalam penulisan liriknya yang jelas dipadukan dengan permainan gitar yang funky dan irama musik elektronik. Lagu ini adalah sebuah oda musikal untuk menghadapi kematian, sambil merangkul fakta kalau beberapa hal memang tidak ada makna dan perasaan luar biasa untuk bisa menjadi penulis utama dalam kehidupan kita sendiri.
Dengan chorus yang menyuarakan "I wanna go back and undo the things I've done", lagu ini menangkap rasa terjebak dari kesalahan masa lalu. Namun, di tengah introspeksi diri terdapat sebuah percikan harapan, keinginan untuk bisa melampaui penyesalan tersebut dan memaafkan diri sendiri.
Baca juga: Neck Deep akan Rilis Album pada 19 Januari Mendatang
Saat orang mungkin mengira mereka telah menemukan lapisan-lapisan rumit yang ada pada lagu ini, Sun Gazer mengalami perubahan yang akhirnya membawa pendengarnya ke sebuah lantai dansa di mana mereka disambut oleh beat elektronik dan sebuah tekstur yang menggambarkan detak jantung seseorang dari situasi eksistensialnya.
Grup ini mengalami perubahan yang signifikan dalam segi sound dan juga susunan anggotanya. Anggota sebelumnya, Jeryl, akhirnya berpisah, dan mereka juga memutuskan untuk mengubah nama grup dari M1LDL1FE ke Club Mild.
Sekarang, band ini menjadi sebuah trio dengan David Siow sebagai pemain bass, Tan Peng Sing sebagai gitaris, dan Paddy Ong sebagai vokalis utama. Transformasi ini menandakan babak baru dalam perjalanan musik mereka, dengan Sun Gazer sebagai instalasi pertama dari apa yang akan datang.
Tentang lagu baru ini, Paddy mengatakan, "Judul sementara lagu ini sebenarnya adalah Jeryl's House, jadi rasanya seperti sebuah pengiriman yang bagus untuknya saat kami berpisah dengannya sebagai band."
Club Mild tidak ragu untuk menjelajahi berbagai macam genre sambil tetap setia pada ciri khas sound mereka sendiri. Peng Sing menjelaskan, "Banyak melodi pada bagian kedua lagu ini terinspirasi oleh musik house dan juga techno, sebenarnya yang hanya menjadi masalah adalah bagaimana menerjemahkan itu ke dalam musik / sound kami sendiri. Pada proses rekaman lagu ini, kami banyak bersenang-senang terutama saat merekam gitar dan juga menumpukkannya agar terdengar seperti suara synthesizer."
David juga menjelaskan lebih lanjut, "Ketika kami membayangkan lagu ini dibawakan secara langsung, kami langsung membayangkan bagaimana cara terbaik untuk bisa membawa penonton ke dalam sebuah perjalanan bersama kami - pertama, bagaimana membuat mereka merasa senang dan juga berdansa dengan lagu ini walau sambil merenungkan pilihan hidup yang mungkin mereka anggap buruk, kemudian bisa bergabung dengan kami di bagian kedua lagu ini yang benar-benar mendorong mereka untuk bisa melempar semua perasaan penyesalan itu dan akhirnya melepaskan diri mereka."
Grup ini telah mencapai banyak kesuksesan sepanjang karir mereka. Dari EP perdana mereka, PAIRS hingga hit single mereka berjudul In Your Arms dan Ariel yang lalu disusul oleh EP kedua 'M1LDL1FE', mereka terus memenangkan penggemar baru dan juga para hati kritikus musik. Mereka juga telah mendapat pujian dari berbagai media di seluruh Asia hingga bahkan sampai di Inggris dari DORK dan juga Clash Magazine.
Mereka juga telah tampil di penjuru Asia Tenggara, Tiongkok, dan Spanyol, dan telah menjadi musisi pembuka untuk konser artis internasional seperti Last Dinosaurs, Ginger Root, dan Death Cab for Cutie.
Dengan adanya rencana tur dan kolaborasi internasional dalam waktu mendatang, kini Club Mild sedang bersiap-siap untuk merilis album debut mereka pada kuartal keempat 2024. (RO/Z-1)
Olla Ramlan tidak mengungkapkan secara detail alasan mengenai keputusannya melepas hijab. Sebab, ia merasa hal tersebut merupakan ranah privasi yang tidak harus diumbar.
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Citra Scholastika mengatakan ketertarikannya terhadap dunia tulis dimulai sejak menyadari bahwa kegiatan tersebut lebih menyenangkan dari sekadar membaca buku.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved