Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
GITARIS Queen, Brian May, 76, mengakui khawatir dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). May mengeluarkan peringatan buruk tentang masa depan dunia hiburan dan bidang lainnya, dengan mengatakan karya yang dihasilkan manusia dan AI akan segera menjadi tidak dapat dibedakan.
“Perhatian utama saya saat ini adalah pada bidang artistik. Saya pikir saat ini tahun depan lanskapnya akan sangat berbeda. Kita tidak akan tahu jalan mana yang ada diatas. Kita tidak akan tahu apa yang diciptakan oleh AI dan apa yang diciptakan oleh manusia," ucapnya dilansir dari Huffpost, Rabu (13/9).
Dia juga menambahkan tahun ini adalah tahun terakhir ketika manusia benar-benar mendominasi dunia musik. "Saya benar-benar berpikir ini bisa menjadi hal yang serius, dan itu tidak membuat saya gembira," tuturnya.
Baca juga: Brian May Berikan Pesan Menyentuh Tentang Freddie Mercury
Kekhawatiran gitaris asal Inggris ini nampaknya beralasan. Baru-baru ini, musik yang dibuat dengan bantuan AI memenuhi syarat untuk Grammy, kemudian lagu buatan AI yang meniru Drake juga menjadi viral, dan Paul McCartney mengumumkan satu lagu Beatles terakhir akan dirilis berkat teknologi tersebut.
Kecerdasan buatan juga menjadi kekhawatiran bagi para kreatif lainnya. Penulis dan aktor yang tergabung dalam serikat pekerja di Hollywood telah melancarkan pemogokan besar-besaran tahun ini tidak hanya karena tuntutan upah yang lebih adil tetapi juga pedoman seputar penggunaan AI, dan tuntutan lainnya. Salah satu tujuannya adalah untuk mencegah studio meninggalkan manusia demi “aktor” AI.
Baca juga: Barang-Barang Bersejarah Freddie Mercury Terjual Lebih dari 3 Juta Pounds
May mengakui teknologi ini dapat membantu orang menjadi pemecah masalah yang lebih baik dan menghasilkan banyak hal hebat. Namun dia lebih lanjut memperingatkan penerapan kedepannya mungkin akan memakan banyak korban jiwa.
“Potensi AI untuk menyebabkan kejahatan jelas sangat besar, tidak hanya dalam musik, karena tidak ada orang yang mati dalam musik. Manusia bisa mati jika AI terlibat dalam politik dan dominasi dunia di berbagai negara. Saya pikir semuanya sangat menakutkan," terang May.
May bukan satu-satunya musisi yang menyuarakan keprihatinannya terhadap AI, karena rekan-rekannya termasuk Sting dan Ed Sheeran juga melakukan hal yang sama. (Z-3)
Penampilan Benson Boone di Coachella 2024 menjadi sorotan bukan hanya karena duet dengan gitaris Queen, Brian May, juga karena reaksi dingin penonton terhadap momen ikonik itu.
Gitaris Queen Brian May mengungkapkan ia baru saja mengalami stroke yang membuatnya tidak dapat menggerakkan satu lengannya.
Brian May, gitaris legendaris dari Queen, baru-baru ini mengungkapkan ia mengalami serangan stroke ringan sekitar seminggu yang lalu.
Adam Lambert memastikan akan menjaga warisan mendiang Queen Freddie Mercury agar tetap hidup saat tampil bersama Queen.
“Barang pribadi Freddie, tulisan yang menjadi bagian dari Queen dan lainnya akan dilelang. Semua itu akan hilang selamanya. Saya tidak bisa melihat ini."
Kemunculan Agentic AI membuat proses bisnis perusahaan jauh lebih cepat, produktif, otonom, dan menguntungkan secara finansial.
Kegiatan tersebut juga dianggap sebagai terobosan Wardah menggabungkan konsep halal beauty, kecanggihan sains dan teknologi, serta keahlian dermatologi.
Wardah Skinverse Clinic 2025 mencatatkan Rekor Muri atas “Pemanfaatan Teknologi AI Terbanyak dalam Event Skincare di Indonesia.”
Budaya buruk apa yang mengemuka, mengiringi kehadiran media digital di zaman artificial intelligence (AI)?
Ipsos menekankan keberhasilan AI di masa depan akan bergantung pada kemampuannya menggabungkan kekuatan teknologi dengan sentuhan manusia.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved