Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Bruce Willis harus menelan pil pahit bahwa saat ini dirinya tidak memiliki pilihan pengobatan untuk mengatasi demensia frontotemporal yang dialaminya.
Awalnya aktor kawakan berusia 68 tahun tersebut didiagnosa menderita afasia. Namun, rupanya, penyakitnya lebih parah dari itu. Ia divonis menderita demensia frontotemporal.
“Sejak kami mengumumkan diagnosa afasia Bruce pada 2022, kondisi Bruce telah berkembang dan kami sekarang memiliki diagnosa yang lebih spesifik yakni demensia frontotemporal (FTD). Meskipun menyakitkan, lega akhirnya memiliki diagnosa yang jelas,” ungkap istri Bruce, Emma Heming Willis.
Baca juga: Jamie Foxx Kembali Berkarya
Afasia diketahui adalah gangguan bahasa yang disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang mengontrol ucapan. Sedangkan, FTD merupakan jenis demensia yang disebabkan oleh kerusakan neuron di lobus frontal dan temporal otak.
Gejala yang dialami oleh Bruce saat ini antara lain perilaku yang tidak biasa, masalah emosional, kesulitan berkomunikasi, kesulitan bekerja, dan kesulitan berjalan.
Baca juga: Daniel Craig Terobos Lampu Merah
Dilansir dari Mirror, Direktur di Alzheimer's Research UK Tim Parry menyatakan tidak ada pilihan pengobatan untuk mengehentikan FTD.
"Seperti yang telah disoroti oleh keluarga Bruce Willis, saat ini tidak ada pengobatan untuk memperlambat atau menghentikan demensia frontotemporal. Karena itu, fokusnya adalah membantu penderita mengelola penyakit yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah kenyataan tragis yang dihadapi setiap orang yang terkena penyakit ini,” kata Tim. (Z-11)
Penyanyi Dikta mengaku suka memasak sejak masih sekolah.
Saat ini, penyidik Ditres Narkoba Polda Metro Jaya masih melakukan pemeriksaan terhadap Tio secara intensif.
Dari hasil penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa ganja dan dan alat hisap sabu atau bong.
Polisi membuka kemungkinan untuk melakukan pengecekan rambut dan darah terhadap aktor Dwi Sasono, 40, tersangka penyalahgunaan narkoba jenis ganja.
Aktor Dwi Sasono, 40, mengajukan rehabilitasi setelah polisi menangkapnya karena kasus penyalahgunaan narkoba. Namun, polisi masih menunggu hasil asesmen yang dilakukan BNN
Aktor Dwi Sasono akhirnya akan menjalani rehabilitasi. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono setelah pihaknya mendapatkan hasil asesment dari BNNK
Penyakit langka umumnya disebabkan faktor genetik. Di Indonesia, akses untuk diagnosis dan pengobatannya masih sulit didapat.
Pada tahun 2014 hingga 2019 kasus malaria di sana turun secara signifikan dari 4.451 menjadi 557 kasus. Meski demikian, ada dua kabupaten yang masih di atas rata-rata yaitu Halmahera Timur dan Kab. Taliabo.
dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan berdasarkan data Kemenkes, sebanyak 236 kabupaten/kota di 28 provinsi di Indonesia merupakan daerah endemis filariasis.
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut kasus kumulatif kronis filariasis atau kaki gajah hingga saat ini sebanyak 7.955 kasus yang masih tersebar di ratusan kabupaten/kota.
Sebanyak 99 kabupaten dan kota dinyatakan bebas frambusia dan 2 kabupaten dinyatakan eliminasi filariasis.
KUSTA dan kaki gajah merupakan salah satu penyakit yang masih terus jadi salah satu fokus pemerintah untuk dihilangkan di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved