Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
FILM dokumenter Pesantren garapan sutradara Shalahuddin Siregar segera tayang di platform streaming Bioskop Online mulai 24 Mei 2023.
Menurut keterangan resmi, dikutip Senin (22/5), film Pesantren akan mengajak penonton menyusuri kehidupan para santri di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon, salah satu pesantren tradisional yang dipimpin seorang perempuan tangguh bernama Nyai Masriyah Amva.
Selain itu, film tersebut juga akan membuka mata penonton bahwa kehidupan di pondok pesantren tidak kalah berwarna dari kehidupan di sekolah biasa.
Baca juga: Demi Film Hati Suhita, Nadya Arina Belajar Kehidupan Pesantren
Sebab, di pesantren tersebut juga ada kegiatan seni musik, kompetisi stand up comedy, hingga diskusi antara guru serta murid yang kekinian.
Rasa ingin tahu serta prasangka penonton tentang pesantren diakui Udin menjadi alasan dirinya menggarap film tersebut.
"Saya Muslim, tapi tidak pernah mengenyam pendidikan di pesantren. Ketidaktahuan saya sendiri dan prasangka penonton saya tentang pesantren memicu keingintahuan saya untuk mengetahui seperti apa kehidupan nyata di pesantren," kata sutradara yang akrab disapa Udin itu.
Baca juga: Hati Suhita Kisah Perjodonah Anak Pesantren
Udin mengatakan, ia ingin tahu bagaimana kehidupan para santri, apa yang mereka pelajari di kelas, dan kehidupan seperti apa yang diimpikan oleh para santri setelah lulus.
"Apa yang saya temukan mengejutkan dan menginspirasi saya. Dengan film ini, saya berharap ini akan mengejutkan dan menginspirasi orang lain," imbuh Udin.
Sementara itu, President of Digital Business Visinema Ajeng Parameswati mengatakan, film Pesantren akan menyajikan sisi lain dari keseharian para santri.
"Film ini dapat membawa perspektif lain tentang kehidupan beragama. Karena itu Bioskop Online ingin menayangkan film ini agar pesannya bisa sampai ke lebih banyak orang," kata Ajeng.
Sebelumnya, film Pesantren telah terpilih untuk tayang di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019, dan telah mengikuti beberapa festival film lainnya.
Film tersebut juga sudah melakukan pemutaran internasional di The University of British Columbia pada Maret 2022 lalu.
Menjelang tayang di Bioskop Online, film Pesantren merilis poster resmi yang memperlihatkan santri wanita dan pria duduk terpisah sambil membaca Kitab Kuning, yang mencerminkan sisi kehidupan di pesantren. (Ant/Z-1)
Lewat serial dokumenter Guardians, Pangeran William menyoroti perjuangan berbahaya para penjaga satwa liar di garis depan konservasi global.
Panji Sakti tidak hanya dikenal sebagai musisi, namun juga seorang pribadi yang memiliki kedalaman spiritualitas yang luar biasa.
Episode kedua serial dokumenter Sosok Baik Indonesia mengangka kisah Muhammad Khudori, seorang petani yang berani menantang arus urbanisasi dan mengembangkan pertanian modern.
Robert Downey Jr. berbagi pandangannya tentang kariernya dalam dokumenter empat bagian SNL50: Beyond Saturday Night.
Menjadi seorang RM itu artinya ia harus tampil sempurna, tersenyum, bekerja keras dan fokus pada kariernya sebagai idol K-Pop yang telah ditekuni selama 10 tahun.
SMONG Aceh merupakan kilas balik bagaimana bencana tsunami menghempas pesisir terbarat Indonesia, 20 tahun lalu, dan menelan korban lebih dari 200 ribu jiwa.
Film Ininnawa: An Island Calling menceritakan perempuan bernama Mimi dan ibunya yang menjadi pekerja kesehatan untuk mendedikasikan hidup mereka di pulau-pulau terpencil Indonesia.
Roadshow telah dimulai di Medan pada 21 Oktober lalu dengan serangkaian gelar wicara dan pemutaran film.
"Dalam film ini, kami ingin mengambil tema self love. Bahwa kebahagiaan dapat berasal dari mana saja, termasuk dari diri kita sendiri."
Bagi Lutesha, film ini menjadi film romansa pertamanya. Sedangkan bagi Daffa, film ini menjadi momen pertamanya dituntut berperan serius dan dewasa.
Panduan Mempersiapkan Perpisahan dibintangi oleh Daffa Wardhana, yang berperan sebagai Bara, dan Lutesha Sadhewa sebagai Demi.
Film yang dibintangi oleh Jefri Nichol, Wulan Guritno, Ganindra Bimo, Dea Panendra, dan aktor senior Jajang C Noer itu menggambarkan sisi kerasnya Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved