Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
DNA Production dan Maxstream bakal merilis film Kun Ana Wa Anta pada Kamis (9/3) serentak di bioskop seluruh Indonesia. Film petualangan anak-anak garapan sutradara Rully Manna ini, dibintangi oleh Muzakki Ramdhan, Abe Moore, Kayla Harlo, Balgis Balfas, Austyn Senduk Donny Alamsyah dan Mathias Muchus.
Menengok ke belakang, Kun Anta rupanya berawal dari lagu dari Humood Alkhuder, penyanyi Kuwait di bawah label Awakening Record, UK mitra dari DNA. Lagu ini disaksikan oleh 295 juta penonton. Inilah yang menajdi alasan kemudian DNA melakukan penetrasi di Indonesia.
Buya Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI mendukung perilisan film ini, “Film ini sangat menarik dan memberikan nilai-nilai edukasi kepada keluarga dan anak-anak dan akan membantu kita dalam mewujudkan anak-anak yang mempunyai karakter yang baik dan unggul. Kisah religi itu ya seharusnya seperti film ini, tidak menggurui, dan sangat lugu dan jujur dari kacamata anak-anak.”
Sedangkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengacungkan jempol sambil menyampaikan bahwa,”Ini film bagus, film anak-anak, tapi asik ditonton siapapun di usia berapapun."
“Film ini bertutur tentang berbagai hal yang menjadi trending topic mulai dari sindikat perdagangan satwa liar, kesalahpahaman antar umat beragama, sampai ke persahabatan yang tidak tergoyahkan oleh perbedaan. Semua filosofi kehidupan tersebut dikemas dengan luwes dalam satu film anak-anak yang edukatif tanpa membosankan. Memang sudah menjadi mimpi saya untuk membuat film anak-anak tetapi yang ceritanya juga disukai oleh orang dewasa,” tutur Rina Novita, Direktur Utama PT Digital Network Aestetik – DNA Production, selaku Producer film Kun Ana Wa Anta. (OL-12)
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Virus yang menempel di saluran pernafasan juga dapat cepat terbuang saat cuci hidung dan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Australia larang anak di bawah 16 tahun akses YouTube, TikTok, dan media sosial lainnya mulai Desember 2025.
JCI Jakarta berkolaborasi dengan HIPMI BPP Banom Womenpreneur untuk mendukung misi penting Kids Biennale Indonesia: memerangi bullying dan kekerasan seksual terhadap anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved