Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PRODUSER Rita Wilson memandang film A Man Called Otto, yang mulai tayang secara luas pada hari ini, memiliki cerita yang universal sehingga dapat beresonansi dengan penonton.
"Ceritanya sangat universal. Ini berkaitan dengan begitu banyak dari apa yang orang alami," kata Wilson dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (19/1).
A Man Called Otto mengikuti seorang laki-laki paruh baya, Otto Anderson (diperankan oleh Tom Hanks), yang menghabiskan aktivitas kesehariannya di rumah dan sekitarnya setelah pensiun dari pekerjaan.
Baca juga: Steven Spielberg Berkeinginan Membuat Cerita Serial Panjang
Otto dikenal sebagai laki-laki pemarah, tetapi dirinya tidak lagi merasa memiliki tujuan hidup setelah kepergian istrinya, Sonya. Suatu hari hidupnya berubah setelah kehadiran keluarga yang baru menempati rumah di seberang Otto.
Menurut Wilson, terdapat banyak unsur dalam cerita di film tersebut yang beresonansi dengannya. Mulai dari tema tentang pencarian harapan hingga belajar untuk menerima perbedaan orang lain. Apalagi hal-hal itu dibaurkan dengan sentuhan komedi.
"Elemen komedi dari cerita ini beresonansi dengan kita semua karena sangat lucu dan sangat manusiawi," timpal sutadara Marc Forster.
"Kita semua terkadang marah, dan kita bisa melihatnya di Otto. Berapa banyak orang yang pernah marah ketika di jalan? Itu tidak jauh dari Otto sendiri," imbuh dia.
Sementara itu, Hanks menjelaskan alasan mengapa karakter yang dia mainkan memiliki sifat pemarah. Menurut dia, satu-satunya hal yang dibenci sekaligus berharga adalah waktu.
"Otto benci berlalunya waktu itu. Dia memberontak terhadap fakta bahwa sudah waktunya dia pensiun. Dia tidak menghargai kenyataan bahwa istrinya bertambah tua dan sakit, dan kemudian istrinya meninggal," kata Hanks.
"Itu sebabnya dia sangat pemarah," imbuh dia.
Cerita A Man Called Otto didasarkan pada novel A Man Called Ove (2012) karya Fredrik Backman dam merupakan film Swedia 2015 berjudul sama.
Selain Hanks, A Man Called Otto juga dibintangi anak Hanks, yaitu Truman Hanks, yang memerankan karakter Otto usia muda. Film juga dimainkan oleh beberapa aktor lainnya seperti Mariana Trevino, Rachel Keller, Manuel Garcia-Rulfo, dan seterusnya.
Sebelumnya, film A Man Called Otto telah dirilis secara eksklusif di New York dan Los Angeles, Amerika Serikat (AS), pada 30 Desember 2022 dan ditayangkan secara luas di AS pada 6 Januari 2023.
Kini, film tersebut dapat dinikmati di bioskop di luar AS, termasuk di Indonesia, pada 13 Januari 2023. (Ant/OL-1)
Baim Wong secara emosional mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan para bintang film layar lebar seperti Christine Hakim hingga Oka Antara di film Sukma.
Film Nobody 2 garapan sutradara Timo Tjahjanto dijadwalkan ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 13 Agustus 2025.
Menurut Joko Anwar, kedua syarat ini penting dipenuhi untuk memastikan bahwa setiap karya tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki kedalaman dan inovasi.
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film Perang Jawa diumumkan memasuki tahap praproduksi, bertepatan dengan peringatan 200 tahun Perang Jawa.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Dalam film itu, Truman memerankan karakter Otto dalam versi usia muda. Sementara ayahnya, Tom Hanks, memainkan karakter Otto usia tua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved