Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Ini yang Perlu Anda Tahu Soal Serial The Makanai: Cooking for the Maiko House

Basuki Eka Purnama
04/1/2023 12:15

SUTRADARA Jepang Hirokazu Kore-eda, untuk pertama kalinya, mengerjakan produksi untuk Netflix lewat serial The Makanai: Cooking for the Maiko House. Berlatar belakang distrik geisha di Kyoto, serial itu akan mulai tayang pada 12 Januari 2023.

Dikutip dari laman resmi Netflix, berikut ini adalah serba-serbi drama yang lahir dari sutradara pemenang Palme d'Or di Festival Film Cannes melalui filmnya Shoplifters pada 2018 itu.

Adaptasi dari komik

Serial The Makanai: Cooking for the Maiko House diadaptasi dari manga atau komik Jepang karya Aiko Koyama. 

Baca juga: Dear David akan Tayang di Netflix pada 9 Februari

Komik berjudul Maiko in Kyoto: From the Maiko House pertama kali diterbitkan sebagai cerita bersambung di majalah Weekly Shonen Sunday pada 2016.

Komik itu memenangi Shogakukan Manga Award ke-65 dan menjadi komik laris yang terjual lebih dari 1,8 juta kopi.

Komik ini juga telah diterbitkan di Indonesia dengan judul Juru Masak Para Maiko.

Tentang dunia geisha dan hidangan lezat

Serial ini menceritakan protagonis Kiyo menjadi Makanai (orang yang memasak makanan) di rumah tempat para Maiko (geisha magang) tinggal bersama. 

Cerita ini menggambarkan kehidupan sehari-hari Kiyo dan maiko Sumire, teman masa kecil mereka yang pindah dari Aomori ke Kyoto bersamanya, di tengah-tengah dunia geisha, penghibur maiko, dan hidangan lezat yang semarak.

Kolaborasi dengan sineas muda

Dalam serial ini, Kore-eda tak bekerja sendirian. Ia membimbing sutradara muda Megumi Tsuno, Hiroshi Okuyama, dan Takuma Sato.

Sebelum bekerja sama dengan sutradara kawakan ini, Megumi Tsuno pernah membuat film Ten Years Japan (2018) dan drama Kasumi Arimura's Filming Break, yang mengisahkan delapan liburan fiktif dari aktris Kasumi Arimura.

Sementara itu, sutradara Hiroshi Okuyama, yang lahir pada 1996, baru membuat film Jesus Boku wa Iesusama ga Kirai pada 2019. 

Dalam wawancara dengan AFP, Kore-eda mengatakan kolaborasinya bersama tiga sutradara muda memberikan banyak pelajaran untuknya.

"Rasanya saya ingin mencuri sesuatu dari tiga orang ini," canda Kore-eda, memuji kualitas seni dari tuga juniornya, juga 'Ilmu tentang peralatan yang jauh lebih dalam'.

Serial berjumlah 9 episode ini mengisahkan Kiyo, yang berusia 16 tahun, meninggalkan rumahnya di Aomori setelah lulus SMP dan pergi ke Kyoto bersama temannya, Sumire, berbekal mimpi menjadi maiko (geisha magang) yang cantik.

Namun, ia diberi tahu bahwa ia tidak cocok untuk menjadi geisha. Saat Kiyo yang patah hati akan kembali ke Aomori, keterampilan memasaknya terungkap dan ia dipekerjakan sebagai makanai, juru masak yang di rumah tempat para maiko tinggal bersama.

Selama periode ini, Sumire dengan cepat tumbuh menjadi maiko yang cantik dan meraih ketenaran di jalanan kota tradisional Gion. Hari-hari sang makanai dan maiko yang indah, seru, dan lezat dimulai di sini. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya