Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
SALAH satu beauty vlogger ternama di Indonesia, Jharna Bhagwani, mengaku sempat stres karena menargetkan jumlah pengikut agar selalu meningkat.
"Aku pernah ada di mindset, 'Aku harus ada followers segini. Aku harus naikin followers'. Tapi, semakin lama, aku sadar kalau itu toxic banget," ungkap Jharna, dikutip Senin (5/9).
Saat itu, Jharna mengaku dirinya akan merasa stres jika tidak bisa mencapai jumlah pengikut yang dia targetkan di media sosial.
Baca juga : Raffi Ahmad dan Marc Klok, Seleb dan Atlet Paling Populer 2023
Dia pun akan merasa gagal dan tidak bekerja dengan maksimal. Bahkan, Jharna juga sempat ingin mundur dari industri kecantikan.
Namun, Jharna kemudian menyadari bahwa apa yang dipikirkan tidak benar. Jharna pun mencoba mengubah pola pikirnya agar tidak selalu mengikuti target pengikut di media sosial.
"Merasanya kalau nggak nyampe nominal segini, artinya aku nggak sukses. I didn't work hard enough, I didn't achieve anything. Tapi itu nggak benar kan. Dan aku sadar kalau perjalanan itu naik turun. Jadi, I think, kalau bisa jangan dipatokin dengan nominal followers. Tapi coba lihat perjalanannya," kata Jharna.
Baca juga : Mengaku Suka Sesama Jenis, Billie Eilish Ditinggal Penggemar
"Jadi yang dulu aku nilai dengan nominal, sekarang aku nilai dengan achievement aku, yang membuat aku enjoy. Soalnya aku sempat kena mental. Apalagi di umur aku segitu waktu itu," sambungnya.
Dari pengalamannya itu, Jharna pun berpesan agar para kreator baru tidak berpikir seperti dirinya.
Jharna juga berharap agar para kreator baru dapat lebih menghargai usaha dan kemampuan mereka masing-masing.
Baca juga : Chris Evans Ajak Penggemar Adopsi Anjing dari Rumah Penampungan
"Aku mau kasih tahu itu ke kreator baru juga. Kamu harus merayakan pencapaian kamu. Karena kalau nggak, berarti kamu nggak menghargai hard work kamu. Jangan judge diri kamu sendiri. Jangan sampai karena hal itu, motivasinya menurun," tutup Jharna. (Ant/OL-1)
Baca juga : Jangar Rilis Single Adiksi
Pemerintah berupaya memperluas basis pajak dan mengoptimalkan penerimaan negara. Salah satunya membidik pengenaan pajak berbasis media sosial dan data digital di tahun depan.
Media sosial dapat memperburuk kondisi emosional penderita bipolar. Ketahui tiga dampak negatif utamanya.
xAI menyampaikan permintaan maaf resmi setelah Grok memuji Adolf Hitler dan komentar antisemitisme.
Data terbaru Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat bahwa 19,7% anak usia 5–12 tahun dan 14,3% anak usia 13–18 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
PM Israel Benjamin Netanyahu berkomitmen melawan kampanye 'demonisasi dan fitnah terorganisir' terhadap Israel di media sosial.
WALI Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan pihaknya membutuhkan media massa untuk mengoptimalkan penginformasian kepada publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved