Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
Aktris Titi Kamal mengaku ingin merayakan bulan Ramadan tahun ini dengan lebih meriah dari tahun sebelumnya, sebagai bentuk rasa syukur karena kasus Covid-19 di Indonesia mulai melandai.
"Kegiatannya kebanyakan di rumah sih. Ini memang semacam merayakan kemenangan, sekaligus merayakan kasus (Covid-19) mulai melandai, pemerintah juga sudah memberikan kelonggaran, kita harus celebrate kebersamaan kita," kata Titi Kamal saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, belum lama ini.
"Keluarga juga sehat dan semoga bisa terus seperti ini. Ini momen penting juga, jadi mungkin bakal ada sedikit perayaan yang lebih meriah sedikit di rumah," lanjutnya.
Istri dari aktor Christian Sugiono itu juga ternyata sudah memikirkan busana yang akan dia dan keluarga kenakan untuk merayakan Ramadan dan Idul Fitri mendatang. Jika tahun-tahun sebelumnya dia dan sekeluarga selalu memakai busana bernuansa putih, tahun ini Titi Kamal mengatakan akan memilih busana yang warnanya lebih mencolok agar suasana tampak semakin meriah.
"Tahun-tahun laku kan kebanyakan warnanya putih, nah tahun ini aku ingin yang lebih bold. Jadi biar ada variasi dan nuansa baru, jadi lebih meriah gitu," tutur dia.
Titi Kamal juga mengaku sudah menyicil segala persiapan untuk menyambut Ramadhan, termasuk kegiatan-kegiatan yang akan dia lakukan bersama keluarga. Namun, dia masih memikirkan untuk mengadakan open house di rumahnya. "Nah, untuk open house aku masih mikirin itu, sih," katanya.
Meski ingin merayakan Ramadan dan Idul Fitri dengan lebih meriah di tahun ini, Titi Kamal mengatakan bahwa dia akan tetap mematuhi protokol kesehatan. "Tetap semua akan dilakukan sesuai protokol kesehatan ya. Aku tetap jaga protokol kesehatan, tapi emang ingin lebih meriah. Kalau tahun lalu kan benar-benar inti banget," ujarnya. (Ant/OL-12)
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved