Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FILM Kadet 1947 menyabet dua piala di ajang penghargaan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 16 dari nominasi Best Directing dan Best Film untuk program Indonesian Screen Awards.
Program tersebut menjadi ajang kompetisi bagi film-film dari dalam negeri yang menunjukan kebangkitan dan keberhasilan setelah sempat tertunda akibat pandemi covid-19.
"Kami sangat bangga, karena kerja keras seluruh kru dan aktor selama pandemi terbayarkan. Film ini bukan cuma menceritakan perjuangan para kadet, tapi juga menggambarkan kami para kadet di balik layar yang berkomitmen membuat film untuk Indonesia meski di tengah masa-masa sulit," ujar Produser Kadet 1947 Celerina Judisari dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (9/12).
Baca juga: Bio One Jadi Gepeng di Film Srimulat: Hil yang Mustahal
Penghargaan ini dikatakan Celerina juga melengkapi apresiasi penonton yang diterima selama dua minggu terakhir.
"Bahwa film ini berhasil membuat mereka lebih cinta dan bangga sama Indonesia. Ayo teman-teman, saksikan Kadet 1947 di bioskop selama masih tayang," tambah dia.
Penghargaan Best Directing juga menjadi cerminan sinergi yang selaras antara duo sutradara Kadet 1947, Rahabi Mandra dan Aldo Swastia.
Mengarahkan 15 aktor dan ratusan kru, serta merumuskan eksekusi adegan-adegan yang menjadi film berdurasi 110 menit ini tentu memiliki banyak tantangan dan cerita tersendiri.
Dalam berbagai kesempatan, baik Rahabi dan Aldo menyatakan adanya pemikiran dari dua sutradara justru mendorong penggarapan film dengan lebih maksimal, karena ada kombinasi perspektif mengenai kualitas, selera, dan ide di antara keduanya.
Film produksi Temata Studios dan Celerina Judisari Production serta didukung Legacy Pictures itu mulai tayang di layar- layar lebar Tanah Air sejak 25 November 2021.
Mengisahkan awal mula kerdirgantaraan di Indonesia terbentuk dan mengisahkan perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan yang sah dimotori oleh para pemuda di masanya.
Dibintangi para aktor-aktor muda Tanah Air seperti Bisma Karisma, Kevin Julio, Ibnu Jamil, hingga Indra Pacique, film itu terasa pas sebagai bentuk hiburan namun juga edukasi bagi masyarakat. (Ant/OL-1)
MMS Group Indonesia (MMSGI) lewat anak usahanya PT Multi Harapan Utama (MHU) berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi pada ajang TOP CSR Award 2025.
AKTOR Reza Rahadian mendapat penghargaan Excellent Achievement in Film dari Malaysia International Film Festival (MIFFest) 2025.
Program tebus karbon dan penghijauan dalam upaya menjaga kelestarian vegetasi hutan milik Peruri, termasuk penanaman lebih dari 10.000 pohon di 2024.
Penghargaan tersebut dinilai mencerminkan apresiasi dunia internasional yang terus meningkat terhadap sinema Indonesia.
PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI), produsen Purified Terephthalic Acid (PTA) yang bergerak di sektor hulu industri tekstil, menerima penghargaan Best Liaison Contact dari
Penghargaan ini menjadi simbol kolaborasi dunia industri dan dunia pendidikan, yang berperan penting mencetak SDM unggul di sektor pariwisata dan kuliner Indonesia.
Salah satu yang membuatnya tersentuh adalah nilai rela berkoban hingga melupakan kepentingan diri sendiri untuk membela negara.
Aktor yang dikenal berkat FTV itu juga mengikuti bootcamp bersama TNI Angkatan Udara. Hal tersebut dilakukan guna melatih mental untuk disiplin sebelum proses syuting berlangsung.
Hari ketiga, proses syuting dihentikan karena kasus covid-19 yang semakin meningkat.
"Film ini menggunakan kamera large format dari APRI, agar bisa menghasilkan gambar yang lebar dan terasa immersive. Jadi penonton bisa seakan-akan masuk dan merasa berada di Indonesia 1947."
Hal itu karena kurangnya referensi mengenai kepribadian sang pahlawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved