Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENDIRI rumah mode Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto dan aktris Dian Sastrowardoyo membagi pandangan mereka terkait fast fashion.
Fast fashion adalah industri fesyen yang bergerak sangat cepat, dengan koleksi baru yang diluncurkan setiap minggu dan dijual dengan harga relatif murah.
"Fast fashion fokusnya ke kuantitas bukan kualitas. Jadi, dia berproduksi yang banyak, dan kurang memperhatikan pekerjanya, pemilihan bahannya dicari yang paling affordable, dan artinya belum tentu paling baik prosesnya," kata Chitra saat ditemui di Jakarta, akhir pekan lalu.
Baca juga : Pesona Gaun Perak Christina Aguilera yang Dirancang Yogie Pratama
Meski demikian, Chitra berpendapat, saat ini, publik sudah mulai terbuka soal kesadaran terkait dampak berkepanjangan dari fast fashion, menyusul banyak berita soal korban sumber daya manusia atau pekerja yang tidak mendapat upah yang sesuai, hingga pemilihan kain yang berkualitas tidak terlalu baik dan tidak ramah lingkungan.
"Pada lima tahun terakhir ini, riset tentang produk ramah lingkungan mulai naik dan pelan-pelan menyadari dampaknya. Mungkin kita bisa perlahan-lahan memilih pakaian yang tidak mengandung poliester, karena tidak ramah lingkungan," kata Chitra.
Jika dikira masih sulit untuk memilah dan memilih bahan yang ramah lingkungan, Chitra mengatakan cara termudah untuk berkontribusi untuk mengurangi limbah fesyen adalah dengan merawat dan menggunakan pakaian dalam waktu yang lama.
Baca juga : Ini Beda Fast Fashion dan Sustainable Fashion
"Kalau misalnya tidak bisa, kita coba gunakan barang itu sepanjang-panjangnya. Jadi, artinya, kita harus merawat dengan benar agar tidak cepat rusak dan berumur panjang. Kalau misalnya bosan atau rusak, bisa kita coba ulik atau jahit lagi supaya tidak cepat terbuang dan menjadi bagian dari polusi alam," kata Chitra.
"Atau bisa juga kirim ke kita di Sejauh Mata Memandang untuk kita proses lagi menjadi benang atau kain baru. Budayakan untuk mengulang (mengenakan) pakaian yang sama. Jangan malu untuk foto dengan baju yang sama," imbuhnya.
Sependapat dengan Chitra, Dian Sastrowardoyo mengatakan penting untuk mulai belajar cara merawat pakaian agar bisa berguna lebih lama.
Baca juga : Menyesal Pernah Operasi Plastik, Victoria Beckham Ajari Anak Cintai Tubuh Secara Natural
"Misalnya bagaimana caranya kita mencuci baju yang benar agar (baju) tidak cepat rusak, sampai punya kebiasaan juga untuk memperbaiki, kalau ada yang rusak jangan langsung buang atau beli baru," kata Dian.
"Kalau misalnya tidak bisa digunakan lagi, kita coba gunakan ke fungsi lain seperti dijadikan lap atau jadi bantal, upcycle untuk patch jaket jeans biar tidak boring, jadi dia bisa punya fungsi yang lebih panjang," imbuhnya.
Sementara itu, Sejauh Mata Memandang dan Dian Sastrowardoyo berkolaborasi dalam koleksi spesial bertajuk Tumbuh.
Baca juga : Puma Gandeng Dua Lipa untuk Kampanye Palermo
Setiap pembelian produk, konsumen telah menyumbang satu pohon untuk penghijauan hutan di Taman Nasional Leuser, Aceh Timur.
Dian sebagai kolaborator dalam koleksi ini ingin menyuarakan pentingnya berperan aktif dan melakukan tindakan nyata untuk lebih mencintai alam dan menjaga Bumi. (Ant/OL-1)
Baca juga : Ario Bayu Mengaku Mudah Beradegan Romantis dengan Dian Sastrowardoyo
Temukan perjalanan inspiratif THENBLANK, brand fashion lokal yang lahir dari ruang tamu kecil hingga sukses menembus pasar digital bersama Shopee.
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Selain atmosfernya yang menarik, Social Garden juga terkenal dengan koktail yang disajikan dengan keahlian.
Sejak kehadirannya di Indonesia, Aland dikenal sebagai wadah inkubasi bagi para desainer Korsel yang menghadirkan produk berkualitas tinggi.
Koleksi bertema Surreal Dreams karya Rifqi Hawari meraih gelar juara favorit dalam kompetisi Indonesia Young Fashion Designer Competition (IYFDC) 2025.
kehadiran Batik Salem juga merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya lokal dan mendukung ekonomi kreatif di daerah.
Wajah keduanya bakal bersanding dengan para pemilik warung yang bisa dibuat melalui generator kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Salah satu jajanan favorit Dian Sastrowardoyo semasa SMP adalah membeli es soda yang dituang ke plastik
“Jadi kolaborasinya dalam bentuk perhiasan, teknik pembuatannya memang berdasar dari para perajin di desa Taro, berbeda dengan teknik yang kami lakukan."
Dian Sastrowardoyo menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara teknologi dan kreativitas manusia, terutama dalam seni dan budaya.
Dian Sastrowardoyo juga mengungkapkan ia menggunakan transportasi umum untuk bepergian semasa sekolah. Mikrolet menjadi pilihan utama Dian setiap hari.
Orang yang bertumbuh tanpa menyadari adanya luka batin yang dirasakan inner child selama dalam pengasuhan orangtua membuat mudah tersulut emosinya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved