Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ROCKER legendaris Inggris Ozzy Osbourne, Selasa (21/1), mengungkapkan dirinya mengidap penyakit Parkinson's.
Mantan vokalis Black Sabbath itu mengaku didiagnosa pada 2019 sehingga dia harus menjalani operasi leher yang menyebabkan dirinya mengalami kerusakan saraf.
"Kondisi ini sangat berat bagi kami semua," ujar Osbourne kepada Good Morning America sembari menambahkan dirinya membantah isu yang menyebut dirinya sekarat.
"Sekarang, saya merasa lebih baik. Saya telah menerima fakta saya menderita Parkinson's. Saya berharap para penggemar saya akan memberikan saya dukungan karena saya membutuhkannya," imbuhnya.
Baca juga: Halsey Gandeng Suga dalam Lagu Interlude
Pria berusia 71 tahun itu mengatakan dirinya menjalani serangkaian terapi untuk mengatasi kerusakan akibat operasi serta penyakit Parkinson's yang dideritanya. Meski begitu, dia ingin kembali melakukan tur.
Pada Selasa (21/1), Osbourne mencicit lirik dari lagu yang akan hadir di album terbarunya, "Jangan lupakan saya saat saya mulai memudar."
Parkinson's adalah penyakit yang menyerang sistem saraf yang bisa menyebabkan gemetaran, rasa kaku, gerakan lambat, dan kesulitan berbicara.
Meski tidak fatal, komplikasinya bisa mengancam nyawa. Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit itu. (AFP/OL-1)
Studi klinis yang diterbitkan dalam jurnal New England Journal of Medicine menemukan obat diabetes mampu melambatkan perkembangan masalah motorik terkait penyakit Parkinson.
Berikut adalah data penelitian yang dilakukan oleh K Bo Foreman, peneliti di Universitas Utah tentang penyakit Parkinson.
PENELITI di Universitas Utah, AS, menyebutkan teknologi virtual reality (VR) bisa mengurangi gejala parkinson.
PARKINSON pernah membuat meritha, 48, merasa begitu terpuruk.
Kabar duka ini pun menyelimuti civitas akademika Universitas Satya Wacana, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Meskipun tidak terlihat adanya aktivitas perkuliahan di tengah maraknya Korona.
Seiring perkembangan zaman, ada banyak terapi yang kemudian dapat menjadi solusi untuk menyembuhkan penyakit degeneratif, salah satunya yakni terapi sel punca atau stem cell.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved