Anjing Terlatih Mampu Deteksi Parkinson Lewat Bau Tubuh dengan Akurasi Tinggi

Thalatie K Yani
17/7/2025 09:53
Anjing Terlatih Mampu Deteksi Parkinson Lewat Bau Tubuh dengan Akurasi Tinggi
Ilustrasi(freepik)

PENELITIAN terbaru menunjukkan anjing terlatih mampu mendeteksi penyakit Parkinson, hanya melalui bau tubuh dengan tingkat akurasi yang mengesankan. Dalam uji coba double-blind, dua anjing mendeteksi sampel kulit penderita Parkinson dengan sensitivitas hingga 80% dan spesifisitas 98%, bahkan ketika pasien memiliki kondisi kesehatan lain.

Temuan ini dipublikasikan di The Journal of Parkinson's Disease. Penelitian ini merupakan kolaborasi antara Medical Detection Dogs, Universitas Bristol, dan Universitas Manchester.

Bagaimana Anjing Dilatih?

Dua anjing – Golden Retriever bernama Bumper dan Labrador Hitam bernama Peanut – dilatih selama beberapa minggu menggunakan lebih dari 200 sampel sebum (minyak kulit) dari penderita Parkinson dan individu sehat.

Dalam pengujian double-blind, hanya komputer yang mengetahui posisi sampel positif. Setiap kali anjing menunjukkan sampel yang benar, mereka diberi hadiah. Mereka juga diajarkan untuk mengabaikan sampel negatif.

Hasilnya, kedua anjing tidak hanya mampu membedakan penderita Parkinson dari orang sehat, tetapi juga tetap akurat pada pasien yang memiliki penyakit lain.

Harapan untuk Deteksi Dini Parkinson

Saat ini, belum ada tes pasti untuk mendiagnosis Parkinson. Gejala biasanya baru muncul 20 tahun setelah perubahan awal terjadi, sehingga diagnosis sering terlambat.

“Kami bangga anjing kembali membuktikan kemampuan mendeteksi penyakit dengan sangat akurat. Diagnosis tepat waktu penting karena perawatan dini bisa memperlambat perkembangan penyakit dan mengurangi keparahan gejala,” ujar Claire Guest, CEO dan Kepala Ilmiah Medical Detection Dogs.

Nicola Rooney, Associate Professor di Bristol Veterinary School sekaligus penulis utama studi, menambahkan: “Ada tanda bau khas yang hanya dimiliki pasien Parkinson. Sensitivitas 70–80% ini jauh di atas kebetulan. Saya yakin anjing dapat membantu kita mengembangkan metode deteksi cepat, non-invasif, dan hemat biaya.”

Perdita Barran, Profesor Mass Spectrometry di Universitas Manchester, juga menegaskan penelitian ini mendukung bukti bahwa swab kulit sederhana bisa menjadi metode diagnosis yang lebih cepat dan mudah diakses.

Mengapa Ini Penting?

Penemuan ini memberikan harapan untuk metode deteksi dini Parkinson tanpa prosedur invasif. Dengan mendeteksi lebih awal, pasien berpotensi mendapatkan perawatan yang lebih cepat sehingga progresi penyakit dapat diperlambat. (Science Daily/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya