Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
OZZY Osbourne, ikon musik heavy metal yang membentuk arah industri musik keras selama lebih dari lima dekade, meninggal dunia di Inggris pada usia 76 tahun. Namun, kepergiannya tak hanya meninggalkan duka—ia meninggalkan cetak biru abadi dalam dunia musik yang tak akan pernah padam.
Bukan hanya sekadar vokalis Black Sabbath, Osbourne adalah arsitek dari suara gelap dan berani yang kemudian menginspirasi generasi demi generasi musisi. Dalam pernyataan terbaru, band Aerosmith menyebutnya sebagai figur yang “mengubah musik selamanya.”
“Ia tak hanya bernyanyi—ia mengubah bagaimana kita memahami intensitas, ekspresi, dan kebebasan dalam bermusik,” ujar Steven Tyler, vokalis Aerosmith.
Osbourne tumbuh di lingkungan industri Birmingham, kota yang melahirkan Black Sabbath sebagai suara dari generasi kelas pekerja yang terpinggirkan. Melalui lagu-lagu seperti Paranoid dan War Pigs, Osbourne dan rekan-rekannya menyuarakan keresahan sosial yang akhirnya menjadi identitas baru dalam musik rock dan metal.
“Ozzy memberi suara bagi mereka yang tak didengar. Tanpa dia, metal mungkin tak akan menjadi bahasa global seperti sekarang,” kata Lars Ulrich, drummer Metallica, melalui pernyataan resmi.
Di awal 2000-an, Osbourne sekali lagi membelokkan arah industri hiburan dengan The Osbournes, reality show yang mendobrak batas antara selebritas dan penonton. Ia menjadi pelopor dalam mengubah bintang rock menjadi figur publik multifaset.
Reality show tersebut mendobrak format lama televisi dan mengawali era baru di mana kehidupan pribadi bintang rock menjadi konsumsi publik—sebelum media sosial mengambil alih sepenuhnya.
Di tahun-tahun terakhirnya, meski digerogoti Parkinson, Osbourne tetap aktif secara kreatif. Ia merilis album, tampil virtual, dan tetap berkomunikasi dengan penggemar. Ia menjadi simbol ketahanan di tengah kelemahan fisik.
Kini, warisannya tidak hanya hidup di antara barisan riff gitar dan teriakan panggung. Ia hidup dalam ribuan band metal yang terinspirasi olehnya, dalam cara konser rock dibangun, dan dalam cara musisi menghidupi identitas mereka. (BBC/Z-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved