Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SEKITAR 1.300 jemaah haji di Madinah diberangkatkan ke Mekah hari ini untuk melaksanakan umrah dan puncak haji. Untuk jemaah yang sakit akan dilakukan evakuasi tersendiri.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Akhmad Jauhari, menyampaikan hal itu, di Kantor Urusan Haji, Madinah, Sabtu (13/7).
"Besok (Minggu, 14/7) ada 3 kloter (sekitar 1.300 jemaah) diberangkatkan (14/7) hari ini, kloter SUB (Surabaya) 1 , BTH (Batam) 1 dan 2, hari berikutnya pasti bertambah terus sesuai batas masa tinggal jemaah di Madinah,’’jelas Akhmad Jauhari.
Menurut dia, proses pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah ditentukan oleh masa tinggal jemaah. Yakni, kesempatan untuk melaksanakan salat arbain 40 waktu. Saat salat arbain sudah terpenuhi maka pada tanggal dan jam tersebut, jemaah akan diberangkatkan ke Makkah.
Jauhari menyebutkan bahwa untuk jemaah haji yang sakit atau sedang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit tidak akan diberangkatkan bersama dengan rombongan hari ini.
"Kecuali bila secara medis jemaah tersebut mampu melakukan perjalanan jauh. Mengingat, jarak Madinah ke Makkah yang cukup jauh sekitar 400 km lebih yang akan ditempuh dalam waktu 6 sampai dengan 7 jam. Kondisi jemaah haji menjadi perhatian, dan akan dilakukan evakuasi tersendiri terhadap jemaah yang sakit tersebut," katanya seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia, Sitria Hamid, dari Madinah.
Dia menambahkan bahwa untuk pemberangkatan hari ini akan dimulai pada pukul 14.00 waktu Arab Saudi, dan jemaah diperkirakan tiba di Makkah sekitar pukul 20.00 WAS. Mereka akan segera menempati hotel-hotel yang telah dipersiapkan.
Jauhari mengatakan bahwa dokumen para jemaah sudah lengkap, sebagai persyaratan mutlak saat jemaah diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan muassasah adila (lembaga di bawah naungan kementerian haji Arab Saudi di Madinah), untuk pengecekan dokumen guna memastikan setiap kloter (450 jemaah ) yang akan diberangkatkan ke Madinah ke Makkah seluruh dokumennya lengkap.
"Alhamdulillah untuk pemberangkatan hari ini sampai dengan tiga hari ke depan, seluruh dokumen sudah dilakukan pengecekan, baik oleh petugas PPIH Arab Saudi daker Madinah, maupun ketua kloter masing-masing yang akan diberangkatkan."
Menyinggung soal kesiapan transportasi untuk mengangkut jemaah, Daerah kerja Madinah, kata dia, telah berkoordinasi dengan pihak Naqabah Ammah Lis-Sayyarad (organda Arab Saudi), dan Muassasah Adila (lembaga di bawah naungan kementerian haji Arab Saudi di Madinah) untuk meminta armada yang akan digunakan saat pemberangkatan jemaah Madinah ke Makkah.
"Karena ada pembatasan jumlah tertentu pada jam-jam tertentu, oleh karena itu, koordinasi ini harus dilakukan sejak awal, sehingga jumlah jemaah yang akan kita berangkatkan itu masih bisa tercover sesuai dengan batasan kuota yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi," katanya lagi.
Pihaknya terus melakukan persiapan dan koordinasi, termasuk dengan memberlakukan pos atau sektor Bir Ali di kawasan Dzul Hulaifa sebagai tempat transit jemaah saat pergerakan dari Madinah ke Makkah. Masjid Bir Ali merupakan miqat (tempat niat berihram) sebelum berangkat ke Makkah.
Baca juga: Jemaah Haji akan Singgah di Bir Ali Besok
Jemaah akan diistirahatkan di Masjid Bir Ali untuk persiapan awal proses ibadah umrahnya menuju Makkah. Jemaah akan melakukan salat sunah, niat umrah. Sekaligus, petugas melakukan pengecekan terakhir apakah syarat-syarat terkait ibadah umrah sudah dipenuhi jemaah.
Untuk hal ini, lanjutnya, karena kapasitas Masjid Bir Ali di kawasan Dzul Hulaifa terbatas, sehingga kebijakan daker Madina menetapkan proses persiapan menggunakan kain ihram bagi jemaah dilakukan di hotel, sebelum berangkat menuju Dzul Hulaifa. Sehingga, ketika sampai Dzul Hulaifa, jemaah tinggal melakukan solat sunah dan kemudian diberangkatkan ke Makkah.
Sementara itu, kemarin, dikeluarkan Surat Edaran Kantor Urusan Haji RI Daker Madinah berisi imbauan kepada para jemaah haji yang akan diberangkatkan ke Makkah hari ini, agar tidak membawa barang secara berlebihan. Disebutkan, bahwa barang yang akan diangkut dalam proses keberangkatan adalah koper besar, tas kabin, dan kursi roda. Selain barang tersebut tidak akan diangkut.
Sebelumnya, Kepala Seksi Transportasi Madinah Fitsa Baharuddin, juga telah mengingatkan, agar jemaah haji tidak membawa barang-barang yang berlebihan. Karena, dikhawatirkan kapasitas bus tidak cukup.
Menurut dia, bus yang digunakan berkapasitas maksimal 50 penumpang. Dan dalam satu rombongan jumlahnya berkisar antara 46 hingga 50 orang. Kapasitas bagasi bus terbatas sehingga jemaah diminta tidak membawa barang-barang berlebih. Biasanya bawaan jemaah bertambah karena membawa oleh-oleh atau suvenir dari Madinah. Untuk jemaah gelombang pertama, kata dia,bisa membeli oleh-oleh di Makkah.
"Biasanya bagasi overload, kapasitas bus di bagasi sangat terbatas. Isinya oleh-oleh, kemudian ada yang bawa perlengkapan alat masak, itu yang jadi over bagasi," kata Fitsa.
Sekitar 94.550 jemaah haji dan petugas termasuk dalam gelombang pertama yang akan berada di Madinah. Mereka terdiri atas 229 kloter yang datang ke Madinah rata-rata 14-18 kloter per hari. (OL-1)
KEMENTERIAN Agama menggelar rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019 M, di Jakarta, 8 - 10 Oktober
Ketiga jemaah haji itu diperbolehkan pulang atas rekomendasi Medif (Medical Informatian Form) dan dinilai layak terbang
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji
“Kemenag akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, seperti kemenlu, kemenaker, kementerian pariwisata, imigrasi, untuk membuat regulasi."
Jemaah haji Indonesia yang terakhir mendapatkan Eyab, sesuai data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah embarkasi SUB (Surabaya) 84, SUB 85 serta Jakarta (JKG) 65.
"Setiap tahun pelaksanaan ibadah haji akan ada petugas-petugas yang ditunjuk pemerintah untuk membadalkan jemaah yang meninggal dunia," kata Khalillurrahman di Madinah, Selasa, (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved