Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Keamanan Siber Jadi Sorotan Utama di Sektor Keuangan Digital

Nicholas Satrio Adi Wibowo
17/9/2024 10:50
Keamanan Siber Jadi Sorotan Utama di Sektor Keuangan Digital
Mahasiswa Universitas Atma Jaya Nicholas Satrio Adi Wibowo peserta Generasi Baru Indonesia(GenBI)

Pada hari pertama Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), tantangan keamanan siber menjadi sorotan utama. Persoalan itu kini menjadi tantangan besar seiring meningkatnya penggunaan layanan keuangan digital. Bank Indonesia hampir setiap minggu mendapatkan laporan mengenai serangan siber mengenai sistem keuangan.

Peningkatan aktivitas transaksi juga membuka peluang bagi peningkatan kasus-kasus penipuan atau fraud yang dapat merugikan konsumen sehingga merusak sistem kepercayaan masyarakat. Meskipun kemajuan teknologi di bidang digitalisasi sudah cukup pesat kemajuannya, digitalisasi belum menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat khususnya yang berada di daerah-daerah terpencil dan terluar.

Kemudian, literasi tentang digitalisasi juga masih kurang. Hal itu yang menyebabkan konsumen masih memiliki kesadaran atau pemahaman yang yang rendah terkait transaksi digital. 

Baca juga : FEKDI 2024 Jadi Ajang Penguatan Sistem Keuangan Digital

Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh pihak terkait memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang layanan  keuangan digital.

Indonesia memiliki rencana yang ambisius ke depan. Pada 2030, Indonesia hendak membuat transaksi digital lebih inklusif dan lebih waspada terhadap ancaman yang ada. Rencana ini melibatkan lima pilar yakni industri, infrastruktur, inovasi, internasional dan rupiah digital.

Pengembangan inovasi pembayaran kedepannya akan semakin bervariasi. Dalam pengembangan inovasi ini, akan diusahakan adanya pengembangan teknologi biometrik seperti penggunaan sidik jari dan pengenalan wajah sebagai sarana penunjang keamanan dan peningkatan teknologi dalam upaya efisiensi pembayaran agar para pihak yang bertransaksi tidak perlu saling bertemu ketika hendak melakukan transaksi.

Baca juga : Implementasi Seamless Transaction harus Dibarengi dengan Perlindungan Konsumen

Dalam konteks ini, Bank Indonesia akan selalu bersinergi dengan industri dalam upaya meningkatkan standar dari inovasi-inovasi sebagaimana yang telah disebutkan. Bank sentral juga mendorong UMKM untuk masuk ke ranah digital.

Selain itu, Bank Indonesia juga berusaha menciptakan infrastruktur transaksi digital yang aman, nyaman, efisien, sehingga baik digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, Bank Indonesia bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk meningkatkan keamanan itu dan berusaha untuk membuat peraturan-peraturan yang mengakomodir layanan transaksi digital agar senantiasa aman dan efisien.

Agar masyarakat dapat melakukan transaksi digital dengan aman dan nyamana, maka Indonesia berupaya dengan melakukan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat, agar mereka semua senantiasa mendapatkan bekal pengetahuan sebagai pedoman mereka untuk menggunakan platform transaksi digital yang tentunya dapat memudahkan mereka sendiri ketika hendak bertransaksi secara digital. Dan demi mewujudkan perlindungan konsumen yang komperhensif,

Baca juga : Membangun Masa Depan Keuangan Digital Indonesia yang Aman dan Inklusif

Saat ini, Bank Indonesia juga sedang gencar dalam mensosialisasikan penggunaan barcode QRIS ke seluruh lapisan masyarakat di tanah air dalam rangka peningkatkan pengetahuan transaksi digital di kalangan masyarakat. Bank Indonesia mensosialisasikan QRIS dengan harapan transaksi digital di lapangan berjalan dengan aman, nyaman, efektif dan juga efisien. Karena dengan menggunakan QRIS sebagai prasarana pembayaran, masyarakat tidak perlu menggunakan tunai.

Selama ini, uang tunai memiliki beberapa kekurangan, seperti ancamanan adanya uang palsu dan ketidakefektifan karena memerlukan kembalian. Dengan adanya QRIS, maka seseorang juga tidak perlu lagi pergi ke Bank dalam memindahkan uang yang ia miliki. Ia dapat menggunakan nominal digital yang ia miliki untuk mentransfer uangnya ke bank lain sesuai dengan kebutuhan dari konsumen yang bersangkutan. 

Dengan adanya QRIS, maka dapat melahirkan dukungan bagi UMKM yang hendak mengembangkan usahanya lebih maju lagi. Apabila UMKM menggunakan QRIS, tentunya bank memberikan fitur-fitur yang dapat memudahkan mereka seperti biaya-biaya yang lebih murah bahkan gratis apabila mereka hendak melakukan transaksi atau pemindahan dana yang bersifat bebas biaya admin. 

Baca juga : Arsip Berbahaya Ancam Keuangan Digital Masyarakat

Penggunaan kecerdasan buatan sebenarnya juga dapat menunjang kemajuan transaksi digital di Indonesia. Penggunaan kecerdasan buatan, dapat membantu penyelenggara sistem elektronik dalam mendeteksi fraud dan memberikan layanan ke pengguna jasa transaksi digital. Misalnya dengan menciptakan chatbot yang dapat digunakan oleh pengguna jasa ketika ada kesulitan dalam melakukan transaksi digital di platform tertentu.

Pengantar:

Media Indonesia mulai Senin, 9 hingga 20 September 2024 menampilkan 10 karya terbaik peserta Generasi Baru Indonesia atau GenBI. GenBI merupakan program beasiswa dari Bank Indonesia untuk para mahasiswa terpilih. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya