Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Butuh Regulasi yang Jelas

(Fer/H-1).
28/11/2020 00:40
Butuh Regulasi yang Jelas
LAYANAN TELEMEDICINE MOBILE JKN:( ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas )

FAKTOR kecepatan dan ketepatan sudah menjadi hal mutlak yang harus diadopsi terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Menjadi penting karena beriringan dengan nasib atau nyawa pasien. Salah satunya yang digagas ialah telemedicine.

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) menyadari hal itu. Ketua Kompartemen Jaminan Kesehatan PERSI Daniel Wibowo menyatakan pihak rumah sakit (RS) kini juga terus mendorong agar layanan telemedicine bisa segera diimplementasikan secara luas. Pasalnya, beberapa platform telemedicine juga sudah bisa diakses di pasaran.

“BPJS Kesehatan pun, akan menggunakan telemedicine sebagai salah satu cara pelayanan,” kata Daniel kepada Media Indonesia.

Telemedicine ialah bagian dari kemajuan teknologi informasi di bidang kesehatan. Begitu juga Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran tentang pemanfaatan telemedicine di masa pandemi.

Konsil Kedokteran juga mengeluarkan Perkonsil 74/2020 tentang Kompetensi dokter dalam praktik telemedicine, BPOM mengeluarkan PER BPOM 8/2020 tentang Pengawasan Obat dan Makanan yang diedarkan secara daring. Majelis Kode Etik Kedokteran juga sudah mengeluarkan fatwa no 017/PB/K. MKEK/05/2020.

“Jadi, rumah sakit harus siap untuk menerima perkembangan ini, dan Kemenkes juga diharap segera mengeluarkan regulasi layanan telemedicine setelah masa pandemi berakhir,” sebutnya

Tetkait keberadaan telemedicine mampu menjadi solusi dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ke depan, Daniel tak memungkirinya. Namun, dia juga mengingatkan layanan kesehatan nihil tatap muka secara langsung ini juga ada keterbatasan.

“Kalau sudah dilaksanakan secara luas, bisa mengurangi sedikit antrean layanan tatap muka, tetapi saya pikir jumlahnya belum signifikan. Karena semua yang tindakan, harus hadir offline,” lanjutnya.

Apa pun alasannya, keberadaan telemedicine sudah mulai dirasa manfaatnya oleh masyarakat. Seorang pengguna telemedicine Sinta Alfa, 22, warga DKI Jakarta mengaku adanya aplikasi telemedicine sangat membantunya dalam berkonsultasi dan mendapatkan resep dokter.

“Selama ini kalau chat dengan dokter hanya dapat solusi dan dianjurkan periksa ke RS. Padahal, di RS juga ngomong-ngomong dan dikasih obat,” katanya, Rabu (25/11).

Dia menambahkan biaya konsultasi dengan menggunakan aplikasi telemedicine juga sangat terjangkau. Meskipun beberapa obat yang diresepkan dokter tergolong mahal.

“Saya sudah dapat resep bisa beli langsung atau diantar ke rumah. Alhamdulillah cocok, memang obatnya bagus dan harganya lumayan tapi hasilnya nyata,”
pungkasnya.

Seorang warga Ghaza Hizrian, 22, menyebut saat ini memanfaatkan telemedicine karena pandemi dan takut ke puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan

“Waktu coba-coba konsul di Halodoc, sedikit lega setelah mendapatkan jawaban dari dokter yang bertugas malam itu, mendapatkan obat yang direkomendasikan,” terangnya.

Menurutnya, menggunakan aplikasi telemedicine untuk konsultasi sebelum ke rumah sakit sangat membantu. Sebab, untuk keadaan darurat dan kondisi pandemi bisa cepat menangani keluhan sakit. (Fer/H-1).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya