Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
DESAINER Tities Sapoetra membawa konsep Kibo dalam pakaian yang ia pamerkan di JF3 Fashion Festival 2024 yang digelar di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (27/7).
Tities mengungkapkan koleksi yang ia tampilkan terinspirasi dari Jepang. Adapun konsep Kibo berasal dari bahasa Jepang yang mempunyai arti harapan. Ia juga terinspirasi dari kesenian Jepang, origami yang menjadi simbol harapan.
"Koleksi ini menjadi simbol doa dan sebuah harapan saya agar industri fashion semakin maju dan bisa pulih segera dari efek pandemi kemaren serta menjadi tuan rumah di negara sendiri dan menjadi bintang di hati pecinta fashion dunia," kata Tities, saat konferensi pers, Sabtu (27/7).
Baca juga : Pangeran William Tidak Perpanjang Kontrak Kerja Kakak dari Ratu Camilla
Tities menampilkan 30 look dress yang terdiri dari 20 look perempuan dan 10 look laki-laki. Ia menghadirkan warna-warna cerah seperti oranye, biru, dan mustard, menjadi pilihan dari koleksinya kali ini.
Adapun bahan yang digunakan ialah suede dan denim yang mengedepankan bahan organik. Tities berkolaborasi dengan Zalmon, perusahaan printing asal Bandung yang memproduksi bahan pakaian organik.
Tities mengungkapkan dirinya menggunakan bahan suede karena sedang tren di dunia fashion. Adapun bahan suede adalah kain yang dibuat dari berbagai jenis kulit hewan dengan permukaan yang halus, seperti beludru.
Baca juga : JF3 Kembali Digelar, Desainer Prancis Jadi Pembuka
Biasanya suede diproduksi dari kulit sapi, kambing, domba, dan rusa. Tities mengaku suede memang perlu perawatan khusus, tetapi hal tersebut menjadi sesuatu yang dicari oleh penggemar fashion saat ini.
"Suede memang fabrik yang orang itu jarang dipakai karena merawatnya susah. Tetapi bergulirnya waktu orang kan sekarang ini trennya malah semakin aneh semakin diikuti. Terus suede karena merawatnya hati-hati atau laundry berkali-kali justru ini jadi tren," katanya.
Tities mengungkapkan alasan dirinya menggunakan bahan organik dalam koleksi kali ini. Adapun kain organik merupakan bahan katun yang terbuat dari 100% kapas dan tanpa plastik.
"Aku kalau pakai bahan yang non-organik itu suka gatal. Kalau organik itu di badan lebih nyaman, tidak ada ruam. Selain itu, aku juga berpikir dengan menggunakan bahan organik juga memerhatikan fashion sustainability yang kembali alam. Walaupun belum bisa 100% organik, tetapi setidaknya kita mulai menyuarakan hal ini," katanya.
Diketahui, Tities bersekolah fashion di Instuto Dimoda Burgo Jakarta pada 2010 lalu. Pada Agustus 2015, Tities debut di event Grazia Glitz and Glam, serta JFW. Tities mempunya 3 lini fashion yaitu TITIES SAPOETRA, TS THE LABEL, dan brand tas 1983titiessapoetra. (Z-1)
TS The Label by Tities Sapoetra merilis koleksi Ramadan terbaru, "Qana'ah," dalam acara eksklusif di Ascott Kuningan Jakarta pada 22 Februari 2025.
Kampoeng Tempo Doeloe menghadirkan lebih dari 1.000 menu makanan Indonesia oleh 102 gerai kuliner legendaris dari berbagai daerah.
Pakar fesyen dari Prancis, yang menjadi mentor dalam program Pintu Incubator di JF3, menilai sejumlah karya label Indonesia sudah bagus, tapi masih kurang sesuai dengan pasar internasional.
Desainer Indonesia Wilsen Willim kembali mengejutkan industri mode dengan koleksi terbarunya yang bertajuk "Lintas Waktu".
Institusi pendidikan Fashion Design and Creative Business, ESMOD Jakarta, ikut meramaikan Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2024 di Summarecon Mall Serpong, Tangerang
Koleksi Fuguku asal Indonesia dan koleksi desainer Terry Yeo dari SIngapura menggunakan kain dengan material limbah plastik.
Desainer Indonesia ternama, Hian Tjen, kembali memukau dengan paduan busana unik yang memadukan kain tradisional tenun lunggi (tenun songket Sambas)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved