Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INDUSTRI mode di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap dunia fesyen. Namun, di balik gemerlapnya panggung fesyen, terdapat tantangan-tantangan besar yang dihadapi oleh para desainer.
Dalam sebuah acara diskusi, Hartono Gan, seorang desainer ternama, menyampaikan keprihatinannya terhadap perkembangan industri fesyen saat ini. Ia mengungkapkan bahwa desainer harus berjuang lebih keras untuk membuat karya-karya yang diminati, dengan berbagai strategi seperti menggunakan gimik dan konten yang menarik serta membayar pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan ulasan yang positif.
"Tantangan ini juga yang membuat desainer tuh, susah untungnya. Kalau lihat sekarang baju desainer enggak kaya dulu, ratusan ribu sudah dijual biar laku, enggak ada untungnya dan ini bikin persaingan enggak sehat," ungkap Hartono.
Baca juga : Didukung Tokopedia, Erigo-X Hadir di Panggung 'New York Fashion Week'
Menurutnya, persaingan yang tidak sehat ini membuat para desainer sulit untuk meraih keuntungan yang cukup dari hasil karyanya. Bahkan, ia menyatakan bahwa untuk desainer yang baru merintis, sulit untuk membeli barang mewah sebagai imbalan dari hasil karyanya.
"Dulu saya berangkat dari jual baju Rp1,5 juta, hanya ikut satu show kemudian di show berikutnya saya bisa jual baju saya sampai 15 juta. Dulu patokannya desainer mau punya barang mewah itu gampang, kalau sekarang susah karena untungnya sedikit banget," tambahnya.
Hartono juga menyinggung tentang strategi pemasaran, di mana ia lebih memilih untuk mendapatkan dukungan dari artis secara gratis daripada membayar Kolaborator atau Influencer. Menurutnya, strategi ini lebih efektif untuk meningkatkan penjualan dan eksposur mereknya.
Baca juga : Deretan Desainer Fesyen Ternama Ini Ikut Ramaikan Koleksi Jade Jakarta
"Saya lebih rela gratisin artis tapi ada untungnya ketimbang bayar KOL banyak terus enggak balik juga modalnya. Dulu baju saya dipakai Bunga Citra Lestari followers saya langsung naik 10 ribu, baju saya banyak yang laku, jadi menurut saya itu lebih efektif untuk bisnis," jelasnya.
Dengan harapan agar industri fesyen bisa membaik di tahun yang akan datang, Hartono menekankan pentingnya fokus pada kualitas karya dan pengakuan dari para pemegang otoritas di industri tersebut.
"Saya pengen keadaan terkendali, setidaknya seperti dulu yang setiap desainer fokus bikin karya kemudian disambut fashion editor yang mewartakan karya kita dan bilang bagus atau enggak bagus. Terus, kalau fashion show setiap mata tertuju pada karyanya bukan karena gimik atau KOL hingga artis yang datang di show tersebut," pungkasnya. (Z-7)
Merayakan hari jadi yang ke-16, Grand Indonesia mengadakan perayaan spesial dengan mengusung tema 16 Years of Evolving Style.
Kemenkop UKM menampilkan 8 produk fesyen unggulan dalam label Indonesian Fashion Forward (IFF) di ajang Pameran Dagang Fashion Business to Business COTERIE di New York, Amerika Serikat.
Sejumlah merek dan perusahaan mode memanfaatkan penjualan tiket tur Oasis untuk meraih keuntungan dari antusiasme penggemar.
JENAMA mode yang mengusung konsep sustainable (berkelanjutan) yang mempunyai strategi konsep daur ulang sebagai DNA-nya, AM dengan desainer Anggiasari, menghadirkan koleksi busana
Institusi pendidikan Fashion Design and Creative Business, ESMOD Jakarta, ikut meramaikan Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2024 di Summarecon Mall Serpong, Tangerang
Dunia streetwear dan budaya urban kembali menjadi sorotan di Indonesia dengan hadirnya DRP Jakarta
MASA depan kayu dinilai bukan hanya sebagai material bangunan, tetapi juga sebagai sumber energi terbarukan.
Serikat Pekerja menuntut agar kebijakan yang diambil tetap berpijak pada prinsip kedaulatan, keadilan sosial, dan keberlanjutan ekonomi.
Lighting Experience Days 2025 ini untuk meningkatkan keterampilan pelaku industri tata cahaya dan memperluas jaringan.
STARTUP Indonesia Nosuta membuka jalan bagi mahasiswa kehutanan untuk berkarier di Jepang. Lima belas mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Indonesia berada di persimpangan antara pertumbuhan keuangan digital dan meningkatnya minat investor regional — ini momentum penting bagi industri kripto lokal.
Endress+Hauser, perusahaan instrumentasi pengukuran, layanan, serta rekayasa proses industri, merelokasi kantor cabang Medan ke lokasi yang lebih strategis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved