Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ATLET bola basket, Yesaya Saudale yang kerap dipangga Yassa mengatakan bahwa bagi dia fesyen sangat penting sebagai seorang atlet dan berkaitan dengan kehidupannya sehari-hari.
"Saya termasuk orang yang suka 'bergaya' di dalam basket, baik di dalam maupun luar lapangan, penting bagi saya sebagai atlet basket untuk tetap tampil bergaya," kata Yesaya saat menghadiri acara Sneaker Talk di Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (30/3).
Converse dan Foot Locker menggelar acara bertajuk "Sneaker Talk" dalam rangka hadirnya kembali sepatu dengan siluet old money, yakni Converse The Weapon.
Baca juga : Sambut Ramadan, Jenama Busana Muslim Lokal ini Makin Diminati
"Saya harap atlet-atlet basket masuk dan keluar lapangan dengan gaya yang bagus, soalnya kita juga bisa jadi trend setter bagi yang melihat," jelas Yassa yang merupakan atlet klub basket Pelita Jaya tersebut.
Menurut Yassa, fesyen menjadi sarana personal branding bagi dia sebagai atlet. "Ditambah lagi, melalui fesyen kita juga bisa menghasilkan uang," ujarnya.
Yassa mengakui, Converse yang berasal dari Amerika telah lama menjadi preferensi sepatunya. "Converse sudah lama jadi pilihan ekspresi fesyen saya," ujarnya.
Baca juga : Koleksi Musim Panas 2023 Converse Diluncurkan, Ada Upgrade Model Klasik Chuck Taylor All Stars Construct
Ia pun menyambut baik hadirnya Converse Weapon yang pertama kali dirilis pada 1986. "Seru banget dengan kembalinya Converse Weapon yang bersejarah dan kini tampil tambah keren," ujarnya.
Sementara itu, Gio, anggota Converse All Star dan Pillar Fashion, berbagi wawasan tentang padu-padan gaya dengan koleksi baru Converse Weapon untuk fesyen sehari-hari dan pengalaman pribadinya dengan siluet baru ini.
Nico Kurniawan, seorang kolektor Converse sejati dan sudah menjadi seorang die-hard fans Converse sejak lama, berbagi tentang mengapa ia terus mencintai dan tetap setia pada brand Converse meskipun merek sepatu lain ada yang sedang populer-populernya sekarang ini.
Selain perbincangan, ajang Sneaker Talk menampilkan gelaran musik spesial yang menampilkan kombinasi artis rap old-school/legacy tahun 90an; Sweet Martabak, dan future rapper yang diwakili oleh Basboi.
Koleksi Converse Weapon, pertama kali diluncurkan pada tahun 1986, merupakan sneaker pilihan utama para pemain NBA di tahun 80an. 35 tahun kemudian, Converse Weapon didesain ulang oleh Rick Owens dan Converse CX. Pada tahun 2023, OG Weapon hadir kembali dalam bentuk paling murni melalui serangkaian kolaborasi dengan katalis dan autentikator global. Inspirasi kreasinya tidak lain adalah budaya sneaker, fesyen dan musik. (H-2)
Melalui local craftmanship, pembuatan sepatu lokal tidak hanya manjadi bisnis, tapi juga merupakan bagian penting dari pemberdayaan lokal, warisan budaya, dan identitas.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Selain nyaman dikenakan, rok plisket juga mudah dipadu-padankan dengan berbagai atasan, seperti crop shirt, sweater, blus, blazer, dan lainnya
Koleksi ini memiliki motif geometris khas Maroko.
Tren fesyen celana putih dari Oprah Winfrey, Reese Witherspoon, dan Emma Stone bisa menginspirasi gaya anda.
Dalam Drip&Drop, pengunjung diajak untuk mendonasikan pakaian bekas pakai, dan donasi tersebut akan disalurkan untuk mendukung pendidikan anak kurang mampu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved