Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) mencetak lonjakan penjualan sebesar 270% pada kuartal II 2025 dibandingkan kuartal sebelumnya. Lompatan signifikan ini menegaskan keberhasilan perusahaan menavigasi tantangan sektor properti melalui strategi adaptif dan eksekusi presisi.
Direktur Utama SWID, Bogat Agus Riyono, menyatakan bahwa pencapaian tersebut bukan sekadar lonjakan sementara, melainkan menandai titik balik menuju kestabilan operasional jangka panjang.
“Kami melihat kuartal kedua ini sebagai tonggak kestabilan baru. Seluruh elemen, operasional, manajerial, dan strategi pasar, mulai bergerak secara harmonis,” ungkap Bogat dalam siaran pers, Selasa (29/7).
Manajemen optimistis tren pertumbuhan akan berlanjut hingga akhir tahun, didukung meningkatnya ketersediaan unit siap huni, penurunan suku bunga kredit, serta perpanjangan insentif PPN DTP.
Selain residensial, SWID juga membidik pertumbuhan dari sektor properti komersial, khususnya perhotelan, yang diproyeksikan menjadi sumber pendapatan berulang (recurring income) di masa mendatang.
“Recurring income menjadi pilar penting untuk menciptakan arus kas stabil dan mengurangi ketergantungan pada penjualan apartemen,” tambah Bogat.
Kinerja cemerlang ini turut tercermin dari kenaikan ekuitas perusahaan, dari Rp239 miliar menjadi Rp252 miliar, mengindikasikan penguatan fundamental keuangan dan meningkatnya kepercayaan pemegang saham terhadap prospek jangka panjang SWID.
Dengan struktur keuangan yang lebih sehat dan portofolio bisnis yang makin terdiversifikasi, SWID kian percaya diri tampil sebagai pengembang properti tangguh, adaptif terhadap dinamika pasar, dan konsisten menciptakan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. (Z-10)
PASAR modal sedang mencermati fenomena backdoor listing, yakni proses masuknya entitas baru melalui akuisisi perusahaan tercatat tanpa IPO.
MENJAWAB tren interior bergaya kontemporer dan heritage, Idemu memperkenalkan Amarta, koleksi interior yang terinspirasi kekayaan tradisional dan budaya lokal.
Hal lain yang menurutnya menjadi pertimbangan masyarakat dalam negeri membeli properti adalah pemberian kebebasan dari pengembang.
Fahri memastikan dana yang pembangunan 1 juta unit tersebut ada dan banyak karena ada unsur bisnis bahkan saat mendaftar dan mengantre sehingga pola keuangannya akan sangat banyak.
Konsep hunian hijau kembali mencuri perhatian dunia internasional,FIABCI World Prix d’Excellence Awards 2025, yang digelar pada Juni lalu di Lagos, Nigeria.
Aksi massa di proyek properti dinilai ganggu iklim investasi dan stabilitas sektor. Kepastian hukum jadi sorotan utama.
Pemerintah naikkan kuota FLPP jadi 350 ribu unit dan perpanjang insentif PPN DTP 100% hingga 31 Desember 2025 demi perluas akses hunian rakyat.
Program insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) terbukti menjadi penyelamat bagi masyarakat yang ingin mewujudkan mimpi memiliki rumah pertama.
Pasar properti di Serang dan sekitarnya terus menunjukkan tren positif didukung oleh pembangunan infrastruktur yang pesat dan kebijakan pemerintah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved