Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Inisiatif inDrive.Money Bantu Pengemudi Online Naik Kelas

M Ilham Ramadhan Avisena
26/7/2025 03:31
Inisiatif inDrive.Money Bantu Pengemudi Online Naik Kelas
Kebutuhan layanan keuangan yang mudah diakses dan relevan bagi pekerja sektor informal, khususnya pengemudi transportasi online, mendorong inDrive untuk meluncurkan inDrive.Money pada Februari 2025.(Dok. inDrive Indonesia)

KEBUTUHAN layanan keuangan yang mudah diakses dan relevan bagi pekerja sektor informal, khususnya pengemudi transportasi online, mendorong inDrive untuk meluncurkan inDrive.Money pada Februari 2025. Inisiatif ini menjadi solusi nyata yang mendukung stabilitas finansial dan membuka peluang mobilitas sosial bagi mitra pengemudi.

Hingga saat ini, program ini mendapat sambutan antusias dari komunitas pengemudi. Menurut data internal perusahaan, sebanyak 80% pengemudi inDrive yang menerima promosi layanan ini menyatakan minat mereka untuk bergabung. Hal ini menunjukkan kebutuhan tinggi akan solusi keuangan yang inklusif, fleksibel, dan sesuai dengan kondisi lapangan.

"Sejak inDrive.Money hadir di Indonesia, kami melihat semangat yang besar dari para mitra pengemudi. Respon positif ini menunjukkan bahwa mereka memang membutuhkan layanan keuangan yang mudah diakses dan cocok dengan kondisi mereka," ujar Communication Manager inDrive Indonesia Wahyu Ramadhan. 

Ia menambahkan, melalui kerja sama dengan Ammana, platform pinjaman syariah berbasis teknologi, InDrive memberikan solusi keuangan yang tidak hanya jelas dan sesuai kebutuhan, tapi juga bisa membantu pengemudi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meraih kemajuan keuangan di masa depan.

Pertumbuhan pesat sektor ride-hailing nasional turut membuka peluang besar bagi layanan embedded finance. Berdasarkan proyeksi Mordor Intelligence, pasar ride-hailing Indonesia akan meningkat dari US$2,67 miliar pada 2023 menjadi lebih dari US$4,66 miliar pada 2028, sementara Research and Markets bahkan memprediksi nilainya bisa mencapai US$6,26 miliar pada 2030.

Namun, di balik peluang tersebut, akses terhadap layanan keuangan formal masih menjadi tantangan. Banyak pengemudi belum memiliki riwayat kredit, penghasilan tetap, atau dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan pembiayaan dari bank. Akibatnya, mereka cenderung mengandalkan dompet digital atau layanan pinjaman peer-to-peer (P2P) yang lebih fleksibel.

Untuk menjawab kesenjangan itu, inDrive menggandeng Ammana mengembangkan ragam produk keuangan berbasis teknologi. Layanan yang ditawarkan meliputi pendanaan mikro, pembiayaan kendaraan, asuransi mikro, hingga skema Buy Now, Pay Later untuk kebutuhan operasional.

Menurut Direktur Ammana Widji Tri Kusuma Adhi, kerja sama ini adalah bentuk nyata pemberdayaan ekonomi digital. 

"Mitra pengemudi transportasi digital merupakan bagian penting dari ekonomi digital Indonesia, tetapi banyak dari mereka masih kesulitan mendapatkan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Lewat kerja sama dengan inDrive, kami ingin memberikan layanan keuangan yang mudah dijangkau, sesuai prinsip syariah, jelas, dan aman," tuturnya. 

Fenomena ini sejalan dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap P2P lending. Meski hanya 51% penduduk Indonesia memiliki rekening bank dan kurang dari 20% mengakses pinjaman dari lembaga resmi, P2P lending tumbuh pesat dengan penetrasi pasar mencapai 10%. Mayoritas peminjam adalah generasi muda usia 19-34 tahun, dan lebih dari separuh merupakan perempuan.

inDrive dan Ammana menyadari bahwa kebutuhan pengemudi tidak sekadar pinjaman jangka pendek. Mereka juga memerlukan akses terhadap tabungan, perlindungan penghasilan, dan perencanaan keuangan jangka panjang. Tujuan akhirnya adalah mendorong mobilitas sosial, dari pengemudi menjadi pemilik usaha transportasi.

Model keuangan ini juga diprediksi akan menjadi kekuatan baru dalam inklusi keuangan Indonesia. Ammana bahkan memproyeksikan pertumbuhan layanan keuangan digital untuk pengemudi online akan naik lima kali lipat dalam lima tahun ke depan, jauh lebih cepat dibanding pasar pinjaman digital secara umum yang hanya diperkirakan tumbuh dua kali lipat. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya