Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Prabowo Groundbreaking Proyek Kolosal Ekosistem Industri Baterai EV

Insi Nantika Jelita
29/6/2025 15:50
Prabowo Groundbreaking Proyek Kolosal Ekosistem Industri Baterai EV
Presiden Prabowo Subianto.(MI/Insi)

PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terintegrasi. Proyek strategis berskala besar ini digagas melalui kolaborasi antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Indonesia Battery Corporation (IBC), serta konsorsium perusahaan asal Tiongkok yang terdiri dari CATL, Brunp, dan Lygend (CBL).

“Dengan penuh kebanggaan saya meresmikan groundbreaking ekosistem baterai. Ini adalah program kolosal, sebuah terobosan luar biasa yang dapat mendorong pengembangan energi terbarukan,” ujar Prabowo dalam peresmian di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6).

Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah membangun rantai pasok industri baterai EV dari hulu ke hilir, yang terdiri dari enam subproyek terintegrasi. Lima di antaranya berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, dan satu proyek berada di Karawang.

Sebagai proyek strategis nasional (PSN), pembangunan ekosistem industri ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam mendorong hilirisasi industri tambang, terutama di sektor kendaraan listrik.

“Hilirisasi akan terus berjalan. Ini adalah momentum, dan kita akan percepat. Kita harus bergerak cepat,” tegas Kepala Negara.

Prabowo juga menekankan proyek ini mencerminkan keseriusan kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok. Salah satu mitra utamanya adalah Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd. (CBL), anak usaha CATL, produsen baterai EV terbesar di dunia. CBL memiliki peran penting dalam rantai pasok baterai, mulai dari hilirisasi nikel, pengolahan kimia (precursor dan cathode), hingga produksi sel baterai.

Salah satu proyek utama yang akan dibangun adalah pabrik baterai lithium-ion dengan kapasitas awal sebesar 6,9 gigawatt jam (GWh) pada tahap pertama, hasil kerja sama antara IBC dan Konsorsium CBL.

“Saya ucapkan selamat kepada seluruh pihak yang terlibat. Terima kasih kepada mitra kami dari CATL di Tiongkok. Saya percaya kerja sama ini sangat penting dan menguntungkan bagi semua pihak,” pungkas presiden. 

Proyek ini memiliki nilai investasi mencapai US$5,9 miliar, atau sekitar Rp95,5 triliun (kurs Rp16.194) dan mencakup lahan seluas 3.023 hektar, dan diperkirakan dapat menyerap hingga 8.000 tenaga kerja langsung. (Ins/I-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya