Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ketahanan Energi Bergantung pada Agresivitas Eksplorasi Migas

Andhika Prasetyo
12/6/2025 11:23
Ketahanan Energi Bergantung pada Agresivitas Eksplorasi Migas
Ilustrasi(Antara)

Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Tauhid mengapresiasi upaya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang agresif melakukan eksplorasi sumur migas. Itu bisa menjadi bekal ketahanan energi nasional.

Pertamina adalah tulang punggung ketahanan energi. Ke depan pun energi masih mengandalkan Pertamina. Sebagai BUMN, Pertamina harus melakukan kegiatan di industri ini. Kalau tidak, malah kita tidak bisa memiliki kedaulatan energi,” kata Tauhid di Jakarta.

Berbagai temuan cadangan migas oleh PHE, terutama gas, bisa meningkatkan produksi dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri, seperti pupuk, yang selama ini banyak diperoleh melalui impor.

Selain berkontribusi untuk meningkatkan lifting nasional, berbagai temuan juga diharapkan bisa mendukung ketahanan, dan bahkan kemandirian energi. Apalagi, dibandingkan minyak, gas justru lebih bisa diandalkan sambil secara bertahap melakukan transisi energi.

Pada kesempatan tersebut, Tauhid juga menyoroti masih berbelit-belitnya perizinan yang dikhawatirkan dapat menghambat industri migas. Oleh karena itu perlu ada terobosan agar perizinan bisa lebih sederhana.

"Saya ada studi bahwa ada yang bisa diefisiensikan. Karena kementerian/lembaga yang terlibat, mulai dari Kementerian ESDM sampai Kementerian Lingkungan. Apalagi kalau wilayah lepas pantai, juga melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Makanya menurut saya, harus ada task force yang menggabungkan lintas K/L tadi," imbuhnya.

Begitu pula terkait perizinan dari pemerintah daerah, yang selama ini dinilai kerap menjadi penghambat, menurut Tauhid, pemerintah pusat harus lebih tegas mengatur pemda. Pemda, menurutnya, nanti bisa mendapat porsi dalam dana bagi hasil, kemudian multiplier effect ekonominya ke daerah setempat seperti lapangan pekerjaan, tempat tinggal, industri turunan, dan sebagainya.

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina juga berkomitmen untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi. Dalam tiga tahun terakhir pertumbuhan eksplorasi yang dilakukan PHE mencapai 37 persen per tahun.

Dalam kurun waktu tersebut, PHE mendapatkan 8 wilayah kerja eksplorasi baru. PHE juga menemukan cadangan eksplorasi terbesar sepanjang 15 tahun terakhir, termasuk mendapatkan dua discovery besar, yakni dari struktur kah Tedong (TDG)-001 dengan sumber daya 2C Recoverable sebesar 548 miliar kaki kubik gas (bcfg), dan dari struktur Padang Pancuran (PPC)-1 dengan sumber daya 2C Recoverable sebesar 140.6 juta barel minyak ekuivalen (mmboe). (Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya