Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
General Manager & Technology Leader International Business Machines (IBM) ASEAN Catherine Lian memperkirakan penerapan kecerdasan buatan (AI) berpotensi menggantikan tugas-tugas yang repetitif.
''Namun justru karena hal tersebut, diperlukan kolaborasi lintas sektor—termasuk antara pemerintah dan swasta—untuk menyiapkan tenaga kerja agar dapat beradaptasi dan mengisi peran-peran baru yang bernilai tambah,'' kata Catherine dalam media briefing bertajuk Perusahaan Indonesia Siap Menerapkan AI untuk Mendorong Pertumbuhan Nasional di Jakarta, Rabu (4/6).
Catherine menuturkan setelah sukses di sektor teknologi informasi (TI), kecerdasan buatan kini semakin luas diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk inovasi produk, desain, dan pengembangan. Penerapannya kemudian meluas ke area layanan pelanggan, pemasaran, keuangan, operasional, penjualan, hingga sumber daya manusia (SDM). Menariknya, di banyak negara Asia Tenggara, departemen SDM justru menjadi pelopor dalam mengadopsi teknologi AI di lingkungan kerja.
Dalam satu dekade terakhir, dunia menyaksikan perubahan teknologi yang begitu pesat. Jika sepuluh tahun lalu pembicaraan masih berpusat pada komputasi awan atau cloud, kini sorotan utama tertuju pada kecerdasan buatan. AI diprediksi akan memberikan kontribusi ekonomi besar.
"Sepuluh tahun yang lalu, saya berbicara tentang cloud. Kini, kita membahas AI yang diprediksi berkontribusi hingga US$4,4 triliun bagi ekonomi global,” ujar Catherine.
Pihaknya mencatat sebanyak 23% organisasi telah menyatakan kesiapan mereka untuk mengembangkan AI dalam operasional bisnis. Bahkan, 85% telah merasakan dampak langsung AI terhadap efisiensi operasional dan peningkatan produktivitas. Selain itu, 71% di antaranya telah memiliki strategi AI yang jelas untuk jangka pendek.
Jika dibandingkan dengan negara lain, kesiapan AI di Indonesia sebenarnya sudah berada pada tingkat yang dikatakan cukup matang.
"Namun, 24% perusahaan lainnya belum memiliki arahan atau perintah yang jelas terkait penerapan AI," imbuhnya.
Dengan kemampuannya mengotomatisasi berbagai proses secara cerdas dan efisien, AI menghadirkan solusi teknologi yang cepat diterapkan dan sangat relevan untuk kebutuhan masa kini. Dari manufaktur hingga layanan pelanggan, dari analisis data hingga pengambilan keputusan strategis.
Catherine menekankan transformasi teknologi perlu terus dilakukan demi meningkatkan output bisnis.
“Dalam konteks ini, adopsi AI harus dilihat dari sudut pandang bisnis, bukan semata-mata teknis. Fokusnya adalah pada hasil yang berdampak nyata bagi operasional perusahaan,” pungkasnya. (H-1)
GELOMBANG pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri padat karya semakin masif di awal tahun, bertepatan dengan menyambut bulan Ramadan.
penurunan tertinggi berasal dari segmen pasar pemerintahan, seiring dengan kebijakan pengetatan anggaran yang diterapkan oleh pemerintah.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pemecatan alias PHK besar-besaran 10.000 karyawan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS).
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya mengurangi dampak sosial dari pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang menimpa lebih dari 10.000 pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)
MENTERI Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong industri manufaktur menyerap tenaga kerja baru lebih banyak di tengah maraknya gelombang PHK.
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
Agentic AI adalah sebuah pendekatan inovatif berbasis AI yang tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif, adaptif, kolaboratif, dan otonom.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, membentuk tim AI baru untuk menciptakan superintelligence. Proyek ambisius ini menjadi bagian dari persaingan ketat di dunia kecerdasan.
DERETAN perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) asal Korea Selatan memamerkan inovasi terbaru mereka dalam acara ASEAN-KOREA Digital Business Partnership 2025.
Kecerdasan buatan (AI) semakin menjadi bagian penting dalam kehidupan profesional, khususnya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Karyawan dibekali pemahaman dan keterampilan dasar dalam memanfaatkan AI secara praktis dan bertanggung jawab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved