Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
Plt. Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti-Saintek)Karlisa Priandana menegaskan, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tidak bisa membuat sesuatu dari nol. AI bisa membuat sesuatu karena mengambil dari data-data yang sudah ada. Berbeda dengan manusia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman.
Karlisa menyampaikan bahwa walaupun AI berkembang dengan pesat, terdapat 3 hal yang belum dimiliki oleh AI, yaitu kreativitas, optimisme, dan hati nurani. Sehingga, AI hanyalah alat untuk membantu manusia dalam melaksanakan tugasnya, dan perlu terus didampingi oleh manusia.
"AI tidak akan pernah bisa membuat sesuatu dari nol. AI bisa membuat sesuatu karena mengambil dari data-data yang sudah ada, berbeda dengan manusia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman. Jadi, AI perlu selalu dituntun oleh manusia agar menjadi 'good AI', dari segi teknologi maupun dari segi kemanusiaan atau etika," ungkapnya dalam seminar Artificial Intelligence (AI) di Universitas Bunda Mulia, Serpong, dilansir dari keterangan resmi, Kamis (22/5).
Sementara itu sehubungan dengan pemanfaatan AI, Direktur OIKN Adhiguna Mahendra menyampaikan bahwa penggunaan AI itu sebenarnya sangat luas, tidak terbatas pada membuat foto atau video. Seharusnya, hal ini dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk menghasilkan teknologi yang memudahkan manusia.
“AI ini sekarang masih underrated. Kami berharap bisa mengembangkan AI untuk membantu manusia. Di IKN, kami mengembangkan beberapa sistem pintar seperti gedung pintar, prediksi bencana, transportasi pintar, rumah pintar, sistem kesehatan, keamanan siber, pusat operasi jaringan dan keamanan, manajemen kehutanan, energi baru dan terbarukan, pengawasan, monitoring lingkungan, serta sistem geospasial dan drone,” ujar Adhiguna.
Karlisa mengatakan bahwa saat kita memasuki era kecerdasan buatan yang semakin canggih, penting bagi kita untuk memastikan bahwa AI dikembangkan dan diterapkan secara bertanggung jawab, dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan cara ini, kita akan dapat memastikan bahwa AI akan berkembang menjadi alat yang tidak hanya efisien, tetapi juga adil, transparan, dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
"Untuk memastikan AI yang berfokus pada kebaikan sosial dan etika, perlu untuk memperhatikan tujuh hal berikut, yaitu prioritaskan nilai kemanusiaan, human-in-the-loop, penyertaan etika AI dalam kurikulum pendidikan, transparansi dan akuntabilitas, regulasi terkait AI yang adaptif dan inklusif, keadilan dan fokus pada manfaat sosial, serta kolaborasi multidisiplin," pungkas Karlisa. (H-1)
DERETAN perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) asal Korea Selatan memamerkan inovasi terbaru mereka dalam acara ASEAN-KOREA Digital Business Partnership 2025.
Pemerintah bisa mengatur platform ekonomi digital sehingga menjadikan 6 juta pengemudi online di Indonesia menjadi pekerja dengan perlindungan yang melekat.
Sejauh ini Veo 3 belum tersedia di Indonesia serta pengguna perlu berlangganan Google AI Pro untuk bisa menggunakannya
Jika dibandingkan dengan negara lain, kesiapan AI di Indonesia sebenarnya sudah berada pada tingkat yang dikatakan cukup matang.
Pencitraan, pengobatan, dan pemantauan berbasis AI, serta integrasi data pasien lintas fasilitas kesehatan merupakan solusi penting untuk menjembatani kesenjangan layanan
Mengangkat tema “From Prompt to Power: Supercharge Web Development With AI”, IWA 2025 menjadi lebih dari sekadar acara penghargaan.
Menteri Brian menekankan pentingnya gotong royong lintas sektor dalam memajukan sumber daya manusia.
Hetifah menekankan bahwa pemanggilan itu perlu dilakukan karena Mendikti Saintek merupakan mitra kerja Komisi X yang terlibat langsung dalam kerja sama dengan TNI.
Seperti di Universitas Khairun yang terletak di Ternate, Maluku Utara, Brian mengapresiasi lokasi perguruan tinggi negeri tersebut yang tidak memiliki batasan dengan masyarakat.
Fauzan juga menekankan pentingnya narasi energi yang membumi, relevan, dan mudah dipahami.
kasus Guru Besar Fakultas Farmasi yang terbukti melakukan kekerasan seksual terhadap sejumlah mahasiswi sangat mencoreng nilai-nilai kemanusiaan yang dibangun di lingkungan kampus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved