Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kementerian ESDM Gandeng Aquatera untuk Pengembangkan SDM Transisi Energi

Golda Eksa
03/6/2025 20:26
Kementerian ESDM Gandeng Aquatera untuk Pengembangkan SDM Transisi Energi
Kepala PPSDM KEBTKE Kementerian ESDM Albertus Susetyo Edi Prabowo (kanan) dan Direktur Aquatera Leuserina Garniati meneken nota kesepakatan kemitraan .(Dok. PPSDM KEBTKE Kementerian ESDM)

KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menekankan bahwa komitmen bersama sangat diperlukan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi tantangan transisi energi yang berkelanjutan, inklusif, dan efisien. 

Demikian poin kerja sama antara Kementerian ESDM melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE), dengan Aquatera, perusahaan asal Skotlandia, Britania Raya, yang bergerak di bidang perencanaan strategis dan energi terbarukan.

Nota kesepakatan kemitraan itu diteken oleh Kepala PPSDM KEBTKE Kementerian ESDM, Albertus Susetyo Edi Prabowo, dan Direktur Aquatera, Leuserina Garniati, di ajang Capital Summit 2025, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (3/5).

Kerja sama ini mencakup sejumlah inisiatif strategis, di antaranya  pelatihan dan sertifikasi kompetensi di bidang transisi energi berkelanjutan, energi baru dan terbarukan, serta efisiensi energi.

Kemudian, peningkatan kapasitas wilayah pesisir dan kepulauan untuk mendukung ekonomi biru dan pendidikan vokasi; penguatan pusat pengetahuan dan teknologi; penyediaan tenaga ahli serta pengembangan kurikulum berbasis pengalaman (experiential learning) yang kontekstual dengan pendekatan berbasis lokasi; serta dukungan terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di sektor energi.

Sejak 2024, PPSDM KEBTKE dan Aquatera telah melaksanakan kerja sama dalam program Energy Transition Business and Change Management Centre of Excellence (ET CoE). Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas PLN dalam memimpin peralihan Indonesia menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, sejalan dengan kebijakan nasional yang lebih luas serta komitmen Indonesia terhadap aksi iklim global. 

“Program ini diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kapasitas organisasi PLN dalam transisi energi, SDM PLN yang lebih tanggap dan inklusif, penerapan standar internasional di PLN, juga peningkatan keterwakilan perempuan dan kelompok yang rentan dalam proses transisi energi,” kata Leuserina Garniati.

Pun inisiatif ini didanai oleh Southeast Asia Energy Transition Partnership (ETP), sebuah program dari United Nations Office for Project Services (UNOPS), sebagai bagian dari proyek ET CoE.

Program ET CoE terbagi menjadi dua program peningkatan kapasitas. Program 1 (manajemen perubahan dan pengembangan bisnis pusat keunggulan) memiliki target peserta sebanyak 124 orang yang terdiri dari staf struktural PLN dari level BOD-2 hingga manajer, dengan modul materi mencakup transisi energi global, keberlanjutan lingkungan dan perubahan iklim, opsi operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), manajemen perubahan strategis dan kepemimpinan dalam perubahan, percepatan energi terbarukan, teknologi energi yang sedang berkembang, infrastruktur jaringan listrik, kebijakan, regulasi, dan pembiayaan untuk energi berkelanjutan. 

Sementara itu, Program 2, dengan target peserta 1.000 orang dari level manajer hingga staf junior PLN mendapatkan modul materi teknikal di bidang energi matahari, energi baru, energi air, energi panas bumi, hidrogen, battery storage system, power system, smart grid, CCUS, digital, dan manajemen aset. 

Kurikulum program ini disusun bersama oleh anggota konsorsium melalui pemetaan kebutuhan peningkatan kapasitas sumber daya manusia PLN berdasarkan identifikasi gap antara kapasitas sumber daya manusia di PLN saat ini dan area dimana praktik terbaik internasional bisa diterapkan.

Kerja sama ini merupakan langkah strategis dan bentuk perpanjangan kolaborasi antara kedua belah pihak dalam mendukung percepatan transisi energi serta penguatan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia. 

Aquatera, PPSDM, dan para mitra konsorsium berkomitmen untuk membawa praktik-praktik terbaik internasional yang dipadukan dengan kearifan lokal guna mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia. Penandatanganan ini menjadi salah satu agenda dalam Human Capital Summit 2025, yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan strategis di sektor energi dan sumber daya mineral. (Ant/P-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya