Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGAMAT pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa dalam perdagangan pada Jumat (4/4) malam, mata uang rupiah menembus level Rp17.006 per US Dollar. Ibrahim menjelaskan, hal itu disebabkan karena banyaknya fundamental yang mempengaruhi pelemahan mata uang rupiah.
"Salah satunya adalah rilis data tenaga kerja di Amerika di luar ekspektasi lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya. Kemudian yang kedua, The Fed memberikan testimoni di hari Jumat malam, dia mengatakan bahwa terlalu dini untuk menurunkan suku bunga saat ini dalam kondisi ekonomi global sedang bermasalah dan implasi masih tetap tinggi. Penurunan suku bunga menunggu dampak dari perang dagang," ucap Ibrahim dikutip dari rekaman suara yang diterima, Sabtu (5/4).
Hal tersebut, lanjut dia, akan menutup kemungkinan The Fed yang akan menurunkan suku bunga dalam tahun ini sebesar 3 kali atau 75 basis poin yang membuat indeks US Dollar kembali lagi mengalami penguatan yang cukup signifikan.
"Kemudian yang ketiga tentang masalah perang dagang di mana kita melihat bahwa kondisi perang dagang saat ini bukan saja terkena dampak terhadap Tiongkok, Eropa, Kanada, Meksiko. Tetapi hampir semua negara terkena biaya impor, salah satunya adalah Indonesia yang terkena dampak biaya impor sebesar 32%," bebernya.
Pemerintah, sambungnya, mesti mencontoh negara-negara lain yang melakukan perlawanan terhadap apa yang dilakukan Amerika Serikat, seperti memberikan biaya impor 32% terhadap produk-produk impor dari AS, bukan malah melakukan negosiasi.
Ibrahim menyampaikan, faktor geopolitik di Timur Tengah dan Eropa yang terus memanas, juga menjadi faktor mata uang rupiah kembali lagi mengalami pelemahan yang cukup signifikan.
Ia memprediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan melakukan melakukan triple intervensi pada Senin (7/4) mendatang khususnya di pasar valuta asing obligasi perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF).
"Tetapi kemungkinan besar intervensi tersebut itu pun juga tidak akan terlalu berpengaruh, terlalu besar. Karena ada kemungkinan pada saat pembukaan pasar di hari Senin rupiah akan tembus level Rp17.050," pungkasnya. (Fal/M-3)
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 12 Juni 2025, menguat sebesar 8 poin atau 0,05% menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.260 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.272 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.275 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 10 Juni 2026, ditutup menguat 16 poin atau 0,10% menjadi Rp16.275 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.291 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025, menguat sebesar 9 poin atau 0,05% menjadi Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.309 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 3 Juni 2025, melemah sebesar 37 poin atau 0,23% menjadi Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.253 per dolar AS.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, perseroan telah dan akan terus menerapkan langkah-langkah mitigasi risiko secara ketat.
PELEMAHAN nilai tukar rupiah berpotensi melampaui titik terendah pada 1998 saat krisis moneter (krismon) terjadi. Mata uang Indonesia diperkirakan bakal melemah hingga Rp16.900
HARI libur yang terbilang panjang dan menjelang pengumuman kebijakan tarif dagang Amerika Serikat (AS) membuat pelemahan rupiah
(Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pelemahan rupiah di atas level Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS) disebabkan oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump.
PELEMAHAN nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir diperkirakan masih akan berlanjut pekan depan. Itu dinilai sebagai antisipasi pasar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved