Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PROGRAM pertanian organik PT Sumbawa Timur Mining (STM) berkontribusi terhadap pertanian ramah lingkungan berkelanjutan dan berhasil meningkatkan hasil panen para petani binaannya.
Sebagian petani mengaku hasil panennya meningkat sebesar 25-100% dengan kualitas produk yang lebih baik. Peningkatan ini tercapai setelah mereka mendapatkan pendampingan intensif dari STM berupa teknik budi daya secara organik, manajemen kelompok, hingga strategi pemasaran.
Adapun, pertanian organik adalah sistem budi daya tanaman yang berfokus pada penggunaan bahan alami tanpa bahan kimia sintetis seperti pupuk buatan, pestisida, hormon pertumbuhan, atau organisme hasil rekayasa genetika.
Tujuan utama pertanian organik adalah menjaga keseimbangan ekosistem, meningkatkan kualitas tanah, serta menghasilkan produk yang sehat dan ramah lingkungan. Program pertanian organik STM berlangsung sejak tahun 2017 dan kini telah memiliki 96 anggota yang tersebar di 7 desa se-Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Salah satu petani binaan STM asal Desa Cempi Jaya, Muhtar, mengatakan bahwa pertanian organik membuat tanaman kacang panjangnya dapat dipanen lebih banyak dalam satu musim tanam. “Dengan pertanian organik ini saya bisa memanen kacang panjang hingga 15 kali, sedangkan metode pertanian sebelumnya yang menggunakan pupuk kimia hanya sebanyak 7 kali panen. Sekarang saya bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak,” ucap Muhtar yang bertani di Dusun Sigi.
Peningkatan hasil panen juga dialami oleh Yasin, petani padi organik yang berasal dari Dusun Daha Barat, Desa Daha. Bibit mentik susu yang ia tanam dan rawat secara organik mampu menghasilkan gabah lebih banyak. “Hasil dari pertanian sebelumnya hanya bisa mencapai 16 karung, sementara dengan pertanian organik ini meningkat menjadi 20 karung. Produksi yang lebih banyak ini telah meningkatkan keuntungan saya," ucap Yasin.
Astuti, petani binaan STM di Dusun Ncangga, Desa Hu’u, melihat peluang tersebut dan mengikuti program pertanian organik STM sejak tahun 2021. Ia menanam berbagai jenis sayur-mayur seperti seledri, selada, cabai, tomat, serta buah-buahan seperti pisang dan pepaya.
Menurut Astuti, wisatawan mancanegara lebih menyukai hasil pertanian organik karena lebih kaya nutrisi, bebas bahan kimia, dan ramah lingkungan. Mereka cenderung mencari restoran dengan bahan pangan yang berasal dari pertanian organik. “Alhamdulillah, kami dapat memenuhi kebutuhan sayur-mayur organik untuk restoran di Pantai Lakey dan sekitarnya. Sering kali para wisatawan mancanegara juga datang ke kebun kami untuk membeli sayur dan buah secara langsung,” ujar Astuti.
Tim Community Development STM, Vovia Witni, mengatakan perusahaan selalu berusaha memberikan dampak dari program yang telah berjalan selama 8 tahun ini.
“Kami berkomunikasi secara aktif dengan para petani binaan, mendapatkan umpan balik mereka, dan terus melakukan perbaikan yang berkelanjutan dalam program pertanian organik. Kami berharap program ini memberi dampak nyata dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat,” ujar Vovia Witni, melalui keterangannya, Senin (10/3).
Ia pun mengatakan bahwa tim Community Development STM terbuka untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Hu’u, Adi Nuryadin, mengapresiasi dukungan STM berupa program pertanian organik intensif bagi para petani lokal. Menurutnya, perubahan metode pertanian dari konvensional menjadi organik memberikan banyak manfaat, bukan hanya bagi para petani, tetapi juga bagi konsumen dan alam. Pertanian organik lebih sehat, menguntungkan, dan berkelanjutan karena ramah lingkungan.
Menurut Adi, sistem budi daya pertanian yang bergantung pada bahan kimia lama-kelamaan akan menurunkan hasil produksi, serta berpotensi membuat organisme pengganggu tanaman (OPT) berkembang lebih cepat.
“Penggunaan bahan kimia berlebih dapat menyebabkan unsur hara pada tanah berkurang, sehingga keseimbangan pada lingkungan tidak terjaga. Tidak heran jika ada warga yang mudah terserang berbagai penyakit,” ujarnya. (M-3)
Event ini digelar Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) dengan kategori Fun Run 5K dan 10K, Trail Run 27K dan 50K.
Sepertiga gas rumah kaca global berasal dari sistem pangan dunia, dihitung mulai dari produksi, pengemasan, distribusi, hingga limbah
Tujuan utama acara adalah untuk mendidik peserta tentang pentingnya pertanian perkotaan dalam mendukung keamanan pangan lokal.
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Selain menjaga lingkungan, penggunaan pembalut kain juga dinilai dapat membuka peluang ekonomi bagi perempuan yang membuatnya, sehingga turut mendukung perekonomian rumah tangga.
Peringatan Hari Bumi Internasional sebagai momentum penting untuk mengingatkan akan tanggung jawab menjaga kelestarian planet yang kita tinggali.
meggelar Pasar Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Gedung Maggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin (18/3). Salah satu sisi gedung itu disulap bak pasar tradisional yang menjual buah dan sayur.
Wakil Koordinator Wilayah GGN Jatim Hasan Bashori mengatakan rangkaian acara ini digelar sebagai momen untuk merapatkan barisan dalam meningkatkan dukungan terhadap Ganjar.
Keberhasilan tambak modern terbesar di Indonesia ini diharapkan menjadi pendorong peningkatan produktivitas budidaya udang nasional.
Mentan berharap penelitian terus dilakukan dosen-dosen Polbangtan lainnya.
Ganjar mengatakan kelangkaan pupuk juga menjadi sorotan dalam kunjungannya ke beberapa wilayah. Ia juga menyambut baik ide subsidi harga pembelian gabah dan beras.
Anies Baswedan menekankan contract farming akan memberikan jaminan kenyamanan bagi petani, di mana harga pembelian hasil panen akan lebih stabil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved