Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
INDONESIA kembali mengalami deflasi pada Februari 2025. Di bulan kedua tahun ini, deflasi tercatat -0,48% secara bulanan (month to month/mtm). Deflasi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan Januari 2025 yang mencapai -0,76%. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, deflasi kedua di tahun ini banyak dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Kelompok tersebut tercatat mengalami deflasi -3,59% dan memberikan andil terhada deflasi 0,52%.
"Komoditas yang dominan mendorong deflasi kelompok ini adalah diskon tarif listrik yang memberikan andil deflasi sebesar 0,67%, dan tingkat deflasi pada tarif listrik adalah sebesar 21,30%," kata Amalia.
Selain diskon tarif listrik, penurunan harga komoditas di komponen pangan bergejolak seperti daging ayam ras juga memberikan andil terhadap deflasi hingga 0,06%. Demikian halnya dengan bawang merah dan cabai merah yang memberikan andil deflasi masing-masing 0,05% dan 0,04%.
Berdasarkan komponen, kata Amalia, maka komponen harga diatur pemerintah menjadi sebab utama terjadi deflasi di Februari 2025. Komponen tersebut tercatat mengalami deflasi -2,65% dan memberikan andil deflasi sebesar 0,48%.
"Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah tarif listrik karena adanya diskon tarif listrik yang masih berlangsung di bulan Februari 2025. Diskon listrik masih berlangsung di bulan Februari 2025, dan untuk pelanggan pascabayar merasakan penurunan harga ataupun diskon tarif listrik ini pada bulan Februari untuk pembayaran tagihan listrik Januari 2025," jelas Amalia.
Lalu komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar -0,93% dan memberikan andil deflasi sebesar 0,16%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, dan telur ayam ras.
Adapun komponen inti masih mengalami inflasi sebesar 0,25%. Komponen itu memberikan andil inflasi sebesar 0,16%. "Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen inti adalah emas perhiasan, kopi bubuk, dan mobil," kata Amalia.
Sedangkan secara tahunan (year on year/yoy), BPS mencatat terjadi deflasi -0,09%. Sama dengan situasi secara bulanan, diskon tarif listrik menjadi komoditas yang dominan mendorong deflasi di bulan kedua 2025 dengan andil terhadap deflasi 2,16%. (H-4)
Peneliti Ekonomi Makro dan Finansial Indef Riza Annisa Pujarama menilai lima stimulus ekonomi dari pemerintah tidak akan mampu mendorong daya beli masyarakat.
PERBEDAAN sikap antara Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait kebijakan diskon tarif listrik yang dibatalkan dinilai lemah
Rencana pemberian diskon tarif listrik sebesar 50% dari pemerintah kepada masyarakat pada Juni dan Juli 2025 batal terealisasi.
Bahlil Lahadalia mengaku tidak pernah dilibatkan dalam rencana pemberian diskon tarif listrik sebesar 50% untuk periode Juni-Juli 2025.
Pemerintah memutuskan untuk menghapus rencana kebijakan diskon tarif listrik dari lima paket kebijakan insentif yang akan mulai berlaku Juni-Juli 2025.
Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dwi Anggia mengungkapkan inisiatif kebijakan sekaligus pembatalan diskon tarif listrik 50% tidak datang dari pihaknya.
UNIVERSITAS Paramadina turut mempertanyakan angka pertumbuhan ekonomi Triwulan II 2025 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,12% (yoy).
DATA Badan Pusat Statistik (BPS) belakangan ini dikritik dan menjadi diskursus di ruang publik. Itu karena angka-angka yang dirilis dianggap tidak mencerminkan realitas yang ada. Angka
Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan.
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS selama lima dekade masih menggunakan pendekatan berbasis pengeluaran dengan item yang hampir tidak berubah, meski struktur biaya hidup masyarakat saat ini telah jauh bergeser.
SEBANYAK 2,38 juta orang di Indonesia berada dalam kategori kemiskinan ekstrem pada Maret 2025. Jumlah itu setara 0,85% dari total penduduk Indonesia. Demikian disampaikan BPS
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved