Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BPS: Diskon Tarif Listrik Jadi Penyumbang Utama Deflasi Januari 2025

Insi Nantika Jelita
03/2/2025 15:29
BPS: Diskon Tarif Listrik Jadi Penyumbang Utama Deflasi Januari 2025
ilustrasi(Antara Foto)

 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan pada Januari 2025 terjadi deflasi sebesar 0,76%. Deflasi terjadi akibat penerapan diskon tarif listrik 50% dengan daya 2.200 volt ampere (VA) ke bawah.

Ia menyebut tarif listrik masuk dalam penghitungan inflasi sesuai panduan consumer price index manual yang diterapkan di seluruh kantor statistik di dunia dalam menghitung indeks harga konsumen (IHK). Amalia menuturkan pada Januari 2025, tarif listrik mengalami deflasi 32,03% dengan andil deflasinya 1,47%.

"Deflasi ini terjadi akibat adanya diskon 50% pada Januari 2025. Kami sampaikan diskon itu dicatat dalam perhitungan inflasi jika kualitas barang atau jasa sama dengan kondisi normal," ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Senin (3/2).

Pada Januari 2025, terjadi penurunan IHK dari 106,80 pada Desember 2024 menjadi 105,99 pada bulan lalu. Amalia menambahkan deflasi bulanan pada Januari 2025 ini merupakan deflasi pertama setelah terakhir kali terjadi di September 2024. 

Adapun kelompok penyumbang deflasi bulanan terbesar dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang sebesar 9,16% dan ini memberikan andil deflasi sebesar minus 1,44%. 

"Komoditas yang dominan menjadi pendorong deflasi kelompok ini adalah tarif listrik yang andilnya terhadap deflasi sebesar 1,47%," jelasnya. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS kemudian menyampaikan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah minyak goreng, emas perhiasan, biaya sewa rumah, kopi bubuk, mobil, dan sepeda motor. 

Untuk komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,95% komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,48%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen harga bergejolak adalah cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras. (H-3)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya