Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pemerintah Responsif Gaet Investasi Ekonomi Hijau

Insi Nantika Jelita
18/2/2025 23:29
Pemerintah Responsif Gaet Investasi Ekonomi Hijau
Ilustrasi(MI/Insi Nantika Jelita)

DEPUTI Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi menuturkan pemerintah terus aktif menggaet investasi ekonomi hijau.

Ia mengatakan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang menjadi langkah awal menuju Indonesia Emas 2045, telah memuat sejumlah arah kebijakan penerapan ekonomi hijau dalam transformasi ekonomi.

"Dalam menghadapi perubahan global, pemerintah harus terus responsif dalam menarik investasi berkelanjutan melalui pengembangan ekosistem ekonomi hijau," ujarnya dalam acara Kompas 100 Outlook di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (17/2).

Edi menyampaikan investasi berkelanjutan dapat membuka peluang-peluang ekonomi baru. Berdasarkan laporan Bloomberg New Energy Finance (Bloomberg NEF) 2023, transisi energi bersih membutuhkan investasi senilai US$3,1 triliun per tahun hingga 2050.

"Sektor seperti energi terbarukan, ekonomi sirkuler, dan teknologi hijau diprediksi akan menciptakan 25 juta lapangan kerja baru di sektor ekonomi hijau," terangnya.

Dengan melimpahnya sumber daya energi terbarukan mulai dari energi surya, hidro hingga panas bumi, Edi sesumbar banyak investor berkeinginan menanamkan modalnya di Tanah Air.

"Tiap hari kami menerima kedatangan investasi dari luar negeri yang semuanya bicaranya adalah energi bersih," katanya.

Ia kemudian mengungkapkan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik, menjadi upaya pemerintah dalam mendorong investasi berkelanjutan.

"Lewat Perpres No.112/2022, yang menargetkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi sebesar 23% pada 2025 dan 31% pada 2050, menjadi langkah signifikan pemerintah," ucapnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso menegaskan komitmen salam penerapan praktik bisnis berkelanjutan di Indonesia. Pihaknya mengaku telah menyusun strategi keberlanjutan BRI yang fokus pada tiga pilar. Yakni, environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola) atau dikenal ESG.

"Jadi, ESG itu menurut saya, akan bisa jalan kalau dimulai dari governance yang baik dulu untuk menjalankan praktik bisnis berkelanjutan" imbuhnya.

Terkait pilar sosial, Sunarso menegaskan BRI terus memberdayakan masyarakat akar rumput lewat penyaluran kredit. Perusahaan pelat merah itu berhasil menyalurkan kredit hingga Rp1.354,64 triliun sepanjang 2024. Dari jumlah itu, penyaluran kredit terbesar diberikan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan nilai Rp1.110,37 triliun.

"Kredit BRI sebesar Rp1.110 ditujukan untuk UMKM. Jadi, ini bentuk pemberdayaan masyarakat," pungkasnya. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya