Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Investasi dan Nilai Transaksi Aset Kripto pada 2024 Melejit

Wisnu Arto Subari
07/2/2025 20:20
Investasi dan Nilai Transaksi Aset Kripto pada 2024 Melejit
Ilustrasi.(Freepik)

MENURUT data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) pada 2024, tercatat 22,91 juta investor aset kripto di Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 23,77% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai transaksi aset kripto juga melonjak tajam hingga mencapai Rp650,61 triliun atau naik sebesar 335,91% (year-on-year) dari 2023 yang hanya sebesar Rp149,25 triliun. Hal ini menandakan bahwa industri aset kripto di Indonesia masih memiliki potensi ekonomi yang sangat kuat. 

"Indonesia memiliki potensi besar dalam ekosistem aset digital. Perdagangan aset kripto dapat menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mempercepat, menciptakan, dan mendorong upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia," kata Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya, pada Indonesia Crypto Outlook (ICO) 2025, Jakarta, Jumat (7/2).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Departemen Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dino Milano Siregar, menyampaikan pihaknya berkomitmen terus mengawal perkembangan dan penguatan penyelenggaraan perdagangan Aset Keuangan Digital dengan tetap menjaga stabilitas di sektor keuangan dan pelindungan konsumen.

Dalam riset Indonesia Crypto and Web3 Industry Report 2024 yang dilakukan oleh Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (ABI-Aspakrindo) bersama ICN-Coinvestasi menyoroti Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan signifikan, naik ke posisi ketiga dalam indeks adopsi global pada 2024, memosisikannya sebagai negara terdepan di Asia Tenggara diikuti Vietnam di posisi kelima dan Filipina di posisi kedelapan. 

CEO baru Tokocrypto, Calvin Kizana, menjelaskan investor kripto di Indonesia datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Menurut survei Coinvestasi pada Desember 2024, sekitar 83% dari total investor kripto berasal dari wilayah Jawa dan Bali. Jawa Barat menjadi provinsi dengan konsentrasi tertinggi mencapai 24,6% dan sisanya berasal dari provinsi lain. 

"Total kapitalisasi pasar kripto naik +45,7% (US$1,07 triliun) hingga menutup kuartal IV 2024 di angka US$3,40 triliun. Meskipun pasar kehilangan momentum di kuartal III, pasar berhasil menemukan titik terendah lokal, sebelum bangkit kembali di pertengahan kuartal IV menyusul kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat dan derasnya arus masuk investor institusional melalui ETF Bitcoin spot di AS," ujarnya.

Kuartal IV lalu merupakan kuartal penting bagi bitcoin (BTC), karena melampaui US$100.000 untuk pertama kalinya pada tanggal 9 Desember 2024. Harga mencapai titik tertinggi US$108.135 sebelum sedikit menurun dan mengakhiri tahun di US$93.508. Ini merupakan peningkatan +121,5% dari awal tahun. 

Sementara itu, menurut data Social Media Monitoring Dataxet Sonar, melihat perbincangan terkait kripto di media sosial meningkat sebesar 419% sepanjang 2024. Percakapan tentang kripto mengalami pasang surut sepanjang tahun, dengan lonjakan pada Maret, Juli, dan Oktober-Desember. Tren ini dipicu oleh edukasi influencer, bitcoin sebagai alat transaksi Rusia, serta investasi MicroStrategy hingga kenaikan signifikan terjadi setelah terpilihnya Donald Trump. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya