Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kasus eFishery, Goncang Kepercayaan terhadap Startup di Indonesia

Naviandri
27/1/2025 19:23
Kasus eFishery, Goncang Kepercayaan terhadap Startup di Indonesia
ilustrasi(Dok.MI)

NAMA eFishery mencuat ke permukaan akibat isu manipulasi keuangan. Kepala inkubator bisnis SBM ITB Dina Dellyana mengatakan kasus itu mengguncang kepercayaan terhadap startup di Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan agritech yang pernah menjadi kebanggaan hingga mencapai status unicorn, kasus ini memberikan banyak pelajaran penting. 

Dina Dellyana mengatakan pandangannya, kasus ini menjadi pengingat pahit, bahwa mengejar pertumbuhan tanpa memprioritaskan integritas hanya akan berujung pada kehancuran.

"eFishery, sebagai salah satu startup yang menjadi contoh sukses di industri ini, menghadapi tantangan besar yang tidak hanya mengguncang reputasi mereka, tetapi juga berdampak sistemik pada ekosistem startup. Terutama bagi mereka yang sedang dalam tahap fundraising. Banyak yang kini menghadapi ketidakpastian akibat situasi ini," papar Dellyana.

 

Menurut Dellyana, akibat kasus ini, beberapa venture capital (VC) mulai lebih selektif dalam memberikan pendanaan ke startup di Indonesia. Kekhawatiran akan terulangnya permasalahan serupa membuat mereka lebih berhati-hati. Bahkan mungkin ada yang menunda atau membatalkan rencana investasi di sektor teknologi untuk sementara waktu.

 

"Tentu saja, kondisi saat ini memberikan tantangan sekaligus peluang bagi ekosistem startup teknologi. Berdasarkan pandangan Patrick Waluyo pendiri perusahaan investasi, Northstar Group, ia percaya meskipun investasi pada startup teknologi mungkin mengalami penurunan dalam jangka pendek, ini hanyalah fase sementara," jelas Dellyana.

 

Dina menambahkan bahwa situasi ini justru membuka peluang untuk membentuk ulang industri teknologi menjadi lebih sehat. Dengan pendekatan yang lebih berhati-hati, penggunaan metrik yang lebih jelas, dan fokus pada startup yang memiliki model bisnis yang kuat, industri ini dapat berkembang dengan lebih berkelanjutan.

 

"Di era seperti sekarang, teknologi adalah hal yang tak terpisahkan, dan masa depan ekosistem teknologi akan sangat ditentukan oleh kualitas startup yang bertahan," ungkap Dellyana yang juga Dosen di SBM ITB ini.

 

Hal senada juga diungkapkan Dosen SBM ITB lainnya Yunieta Anny Naingolan,  bahwa manipulasi keuangan adalah pelanggaran serius yang berakar pada kelemahan tata kelola perusahaan. Startup sering kali terlalu fokus pada valuasi dan pertumbuhan cepat, sampai lupa bahwa kepercayaan investor bergantung pada transparansi dan integritas. Praktik semacam ini menciptakan preseden buruk yang membuat investor berpikir dua kali sebelum mendanai startup baru. Untuk memperbaiki situasi perlu menekankan pentingnya transparansi.

 

"Startup seperti eFishery perlu menunjukkan komitmen nyata untuk memperbaiki diri, misalnya dengan mempublikasikan hasil audit independen. Restrukturisasi manajemen juga penting, terutama dengan melibatkan pemimpin baru yang memiliki rekam jejak kredibel," terang Neta.

 

Neta juga menyoroti pentingnya teknologi dalam mendukung tata kelola perusahaan yang lebih baik. Penggunaan software akuntansi berbasis cloud atau bahkan blockchain bisa membantu menciptakan sistem keuangan yang lebih transparan dan akurat. Startup harus berani diaudit secara rutin oleh auditor eksternal. Meski situasi saat Neta optimistis, bahwa ekosistem startup Indonesia akan pulih.

 

"Penurunan investasi di sektor teknologi mungkin akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi ini hanya sementara. Saya percaya, dengan adanya permasalahan ini, industri akan menjadi lebih kuat dan matang," jelas Neta.

 

Neta menambahkan,  permasalahan ini mengingatkan bahwa integritas adalah kunci. Startup tidak hanya perlu mengejar mimpi, tetapi juga melakukannya dengan cara yang benar. Semua pihak, baik investor, founder, maupun ekosistem secara keseluruhan, harus belajar dari kejadian ini untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

 

"Permasalahan yang dihadapi eFishery mencerminkan tantangan dalam ekosistem startup Indonesia. Namun, dari sini juga muncul pelajaran penting tentang pentingnya transparansi, integritas dan tata kelola yang baik. Dengan komitmen untuk berubah dan berkembang, ekosistem ini memiliki peluang besar untuk menjadi lebih kuat di masa depan," sambung Neta. (H-3)


 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya