Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

DHE Ditahan selama Setahun, Pengusaha Waswas Terganggunya Arus Kas

M Ilham Ramadhan Avisena
23/1/2025 19:54
DHE Ditahan selama Setahun, Pengusaha Waswas Terganggunya Arus Kas
Operator crane memindahkan peti kemas dari kapal kargo ke truk di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur.(ANTARA/Didik Suhartono)

KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung penuh upaya pemerintah untuk menahan Devisa Hasil Ekspor (DHE) menjadi 100% selama setahun. Itu dinilai perlu untuk meningkatkan cadangan devisa dan memperkuat nilai tukar rupiah. Hanya saja, pemerintah juga diminta untuk memperhatikan likuiditas pelaku usaha.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie menuturkan, likuiditas dan kebutuhan dana investasi eksportir perlu diperhatikan pemerintah terkait kebijakan anyar DHE tersebut. Hal itu bertujuan agar keputusan yang bakal diambil tak kontraproduktif bagi dunia usaha.

"Para eksportir adalah juga importir, apalagi pelaku usaha yang bergerak di bidang industri manufaktur. Ketika mereka membutuhkan devisa untuk mengimpor bahan baku dan barang modal untuk investasi, likuiditas harus tersedia dan perlu juga dijaga agar mereka tidak dirugikan," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (23/1).

Anindya menekankan arus kas atau kebutuhan likuiditas para eksportir perlu diperhatikan pemerintah. Dengan penahanan DHE selama satu tahun, para eksportir perlu mendapatkan solusi yang menguntungkan ketika mereka membutuhkan rupiah.

"Jika pelaku usaha mengalami kesulitan likuiditas dan dana investasi untuk ekspansi usaha, ekspor akan terganggu," tegasnya.

Ia berharap insentif yang sedang disiapkan pemerintah dalam revisi PP baru tentang DHE memberi keuntungan bagi semua pihak. "Cadangan devisa meningkat, eksportir juga tidak dirugikan," terangnya.

Pemerintah saat ini tengah merevisi ketentuan perihal DHE sumber daya alam. Perevisian itu menyangkut besaran penempatan dana menjadi 100% dengan periode selama setahun.

"Insentifnya nanti dari perbankan. Kemudian regulasi dari BI dan penempatan itu setahun, fix," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin (20/1).

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, bank sentral telah menyiapkan dua instrumen, yaitu Sekuritas Valas BI (SVBI) dan Sukuk Valas BI (SUVBI) untuk penempatan DHE.

Per Desember 2024, cadangan devisa Indonesia yang dikuasai Bank Indonesia (BI) sebesar US$155,7 miliar meningkat dari US$135,9 miliar di 2020. Besaran cadangan devisa itu jauh di bawah Thailand dan Singapura pada periode yang sama, masing-masing US$237 miliar dan US$506,7 miliar.

Pada 2024, ekspor Indonesia sebesar US$264,7 miliar, naik tipis dari 2023, tapi turun dari US$292,9 miliar di 2022, saat pandemi masih mendera sebagian besar belahan dunia.

Sedangkan pada 2024, ekspor Singapura sebesar US$515 miliar, Vietnam US$453,7 miliar, Malaysia US$312,96 miliar, dan Thailand US$280 miliar. (Mir/E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya