Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hasil Panen Diprediksi Melimpah, Pemerintah Sampai Bingung Cari Tempat Penampungan

Mirza Andreas
23/1/2025 01:50
Hasil Panen Diprediksi Melimpah, Pemerintah Sampai Bingung Cari Tempat Penampungan
Operator mengoperasikan mesin pemanen padi (combine harvester) saat panen di persawahan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.(ANTARA/Arnas Padda)

MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan kebingungannya mencari tempat penampungan hasil panen pertanian yang diprediksi akan melimpah tahun ini.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi diperkirakan akan naik hingga 50% pada Januari, Februari, dan Maret. Begitu juga dengan produksi jagung yang mengalami lonjakan luar biasa.

"Justru sekarang kita lagi bingung ini. Karena kapasitas industri pabrik kita itu enggak akan cukup menampung hasil produksi tahun ini. Karena itu, kita larang impornya," katanya, di Jakarta, Rabu (22/1).

Ia menjelaskan, produksi jagung diperkirakan mencapai 20 juta ton, sementara kebutuhan domestik hanya sekitar 11 juta ton. Hal itu menyebabkan pihaknya harus mengambil langkah tegas untuk melarang impor jagung, beras, dan produk pertanian lainnya, demi menjaga keseimbangan pasar dalam negeri.

Zulkifli menambahkan, pemerintah kini sedang bekerja keras bersama Kementerian Pertanian dan Bulog untuk membeli hasil panen petani agar tidak terjadi penurunan harga yang merugikan mereka.

"Kalau enggak dibeli, harganya hancur, mereka enggak mau tanam lagi. Maka itu, ke depan akan problem lagi kita," ujarnya.

Untuk itu, pemerintah telah menetapkan harga pembelian gabah di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram dan jagung Rp5.500 per kilogram.

"Kami sedang mengoordinasikan seluruh stakeholder untuk mendukung Bulog dalam menampung hasil panen ini," katanya pula.

Zulkifli juga menyebutkan, selain untuk kebutuhan pangan, hasil jagung juga akan digunakan untuk berbagai industri lain, seperti pakan ternak dan produk olahan lainnya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa industri pengolahan dalam negeri masih terbatas dalam menampung produksi yang lebih besar dari kebutuhan. (Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya