Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan pemerintah akan mengalokasikan dana Rp750 triliun untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Itu menjadi langkah konkret untuk memperkuat perekonomian rakyat dari akar rumput.
“Anggaran besar hampir Rp1.000 triliun akan dikucurkan untuk rakyat, terutama pelaku UMKM," ujar Zulhas dalam acara Peringatan Hari Kewirausahaan Nasional di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Selasa (10/6).
Salah satu program utama yang disiapkan adalah pengembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Pemerintah menyiapkan anggaran senilai Rp250 triliun untuk menunjang operasional badan usaha tersebut. Setiap desa nantinya akan memiliki Kopdes Merah Putih yang bisa menyalurkan pinjaman awal hingga Rp3 miliar.
Nantinya, Kopdes Merah Putih dipersiapkan untuk menjadi agen pupuk, elpiji, menyalurkan sembilan bahan pokok (sembako), hingga menjadi Agen BRILink untuk memudahkan akses keuangan masyarakat desa.
Sebanyak 80 ribu Kopdes Merah Putih bakal terbentuk pada pertengahan tahun ini. Menurut Zulhas, hal yang paling penting dari program tersebut bukan hanya dana yang besar, tetapi keberpihakan negara terhadap usaha rakyat kecil.
"Selama ini dana besar hanya berputar di kalangan pengusaha besar, kini pengusaha kecil juga bisa merasakan," ucapnya.
Selain Kopdes Merah Putih, pemerintah juga akan menggelontork kredit usaha rakyat (KUR) sebesar 300 triliun rupiah untuk mendukung pelaku UMKM agar dapat mengakses pembiayaan yang mudah dan terjangkau. Pemerintah bakal membidik target debitur baru 2,34 juta orang dengan target KUR tersebut.
Kemudian, lanjut Zulhas, pemerintah juga mengucurkan Rp200 triliun rupiah lewat program makan bergizi gratis (MBG). Pelaksanaan program MBG akan menyasar empat kelompok utama tersebut dengan target sebanyak 17.980.263 orang sampai dengan akhir tahun 2025. Anggaran program tersebut diperkirakan akan terus melonjak seiring besarnya penerima manfaat program tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadaliamenegaskan UMKM merupakan benteng utama pertahanan ekonomi nasional. Berdasarkan data, dari total 130 juta lapangan kerja, sekitar 120 juta diserap oleh sektor UMKM. Bahkan, 99% dari total unit usaha di Indonesia adalah UMKM, yang berkontribusi 61% terhadap PDB nasional.
"Selama UMKM kita kuat, maka ekonomi Indonesia akan tetap tangguh di tengah ancaman krisis global," katanya.
Oleh karena itu, Bahlil mengatakan wajar jika program-program kerakyatan seperti ini dijadikan bagian penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat kecil. (E-3)
Pemerintah membuka peluang bagi Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih untuk menjadi subpangkalan elpiji 3 kilogram (kg).
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa nantinya kehadiran Koperasi Desa Merah Putih akan mempermudah warga desa untuk mendapatkan barang subsidi dari pemerintah.
penggunaan dana desa, untuk menjamin koperasi desa gagal bayar, memicu kekhawatiran sejumlah kepala desa.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia dirancang untuk mengatasi berbagai masalah struktural di desa-desa.
Dari total 176 desa, 160 Koperasi Merah Putih telah mengantongi legalitas resmi dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM RI.
Demi mengakselerasi pembangunan ekonomi melalui Koperasi Desa Merah Putih, BUMN-BUMN turut serta memberi sokongan.
KDKMP akan melakukan kerja sama dengan mereka dalam memajukan perekonomian di desa.
APOTEK Desa yang menjadi bagian dari model bisnis Koperasi Desa Merah Putih memiliki potensi besar sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang sangat dibutuhkan masyarakat.
PT Pupuk Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap peluncuran Koperasi Desa Merah Putih.
Koperasi Desa Merah Putih akan mampu membunuh peran para tengkulak sehingga membuat rantai pasok, terutama sektor pangan, menjadi lebih pendek.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved