Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Luhut Usul Familly Office Berjalan pada Februari 2025

Insi Nantika Jelita
15/1/2025 18:09
Luhut Usul Familly Office Berjalan pada Februari 2025
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.(MI/AGUNG WIBOWO)

KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan usulan kepada Presiden Prabowo Subianto agar konsep usaha family office atau kantor keluarga sudah mulai berjalan di Indonesia pada Februari 2025.

Pembentukan firma penasihat pengelolaan kekayaan swasta yang melayani individu atau keluarga dengan kekayaan tinggi itu telah diwacanakan Luhut sejak pertengahan tahun lalu.

"Ini masih lanjut, harus lanjut. Presiden setuju, maka itu tinggal kita tangani lagi. Kalau saya ketemu presiden, saya balik usul ya bulan depan harus kita jadikan," ungkapnya usai acara Semangat Awal Tahun 2025 (SAT 2025) di IDN HQ, Jakarta, Rabu (15/1).

Luhut mengaku pihaknya telah membuat studi mengenai pendirian family office. Dari studi itu, Indonesia disebut tertinggal jauh dari Malaysia dan Singapura yang telah membangun family office dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Johor-Singapura.

"Kita sudah lama kita studi. Tapi, kita terlambat. Sekarang mereka (Malaysia dan Singapuran) sudah buat. Banyak duit yang berenang mencari tempat singgah. Jadi, kita enggak mau dong kalah dengan negara tetangga kita," tegasnya.

Luhut menyebut pentingnya family office untuk menarik dana-dana orang kaya dunia agar ditampung di Indonesia.

Berdasarkan data The Wealth Report, populasi individu superkaya di Asia diperkirakan akan tumbuh sebesar 38,3% selama periode 2023-2028. Peningkatan jumlah aset finansial dunia yang diinvestasikan di luar negara asal juga diproyeksikan akan terus meningkat.

Dari perhitungan 2024 lalu, ada sekitar US$11,7 triliun dana kelolaan family office di dunia.

"Memang alur berpikir kita itu harus dibalik. Jangan hitung untungmu saja, tapi untung investor juga dipikirkan. Kita harus tarik (dana) itu," pungkasnya. (Ins/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya