Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOALISI Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menilai negara abai terhadap hak nelayan dan konstitusi terkait berdirinya pagar yang membentang sekitar 30 km di laut Tangerang. Apalagi hal itu sedianya telah diketahui oleh otoritas terkait sejak Agustus 2024.
Sekretaris Jenderal Kiara Susan Herawati mengungkapkan, pembangunan pagar di laut Tangerang itu telah diketahui oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat sejak Agustus 2024. Lalu pada September 2024, Pengawas Perikanan atau Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan meninjau pagar tersebut bersama DKP dan polisi khusus.
"Namun kenapa dari September ke Januari ini tidak ada penindakan tegas? Artinya ada pembiaran. Dan KKP seperti ingin mengulang kebiasaan buruk pemerintah," ujarnya saat dihubungi, Minggu (12/1).
Susan menilai bentangan pagar sepanjang 30 km bukan hal yang tak kasat mata. Bangunan itu terbilang cukup panjang untuk tak diketahui. Karenanya, dia menduga pemerintah tampak ingin mengulang kebiasaan buruk yang selalu dilakukan, yakni membiarkan bangunan berdiri secara ilegal dan setelahnya baru mengurus perihal perizinan.
Dari catatan Kiara, hal seperti itu umum dilakukan saat ada kegiatan reklamasi di beberapa wilayah, tak terkecuali di Daerah Khusus Jakarta beberapa tahun lalu. Reklamasi dan pendirian bangunan dilakukan tanpa ada izin dan setelah rampung, perizinan baru berproses.
Itu sekaligus menunjukkan pengelolaan ruang laut yang buruk dari pengambil keputusan. "Kalau negara ini punya sistem yang bagus tentang pengelolaan ruang, tidak mungkin menggunakan skema kotor seperti itu," jelas Susan.
Dia juga meyakini pembangunan pagar sepanjang 30 km itu tak mungkin dibangun dan dikerjakan oleh nelayan tradisional di sekitar wilayah tersebut. Pasalnya, pembangunan itu membutuhkan modal besar yang besar kemungkinan tak akan dimiliki oleh nelayan-nelayan tradisional. Terlebih, pagar itu juga membatasi aktivitas melaut nelayan sekitar.
"Intinya kalau ada yang mengatakan bahwa pembangunan itu dilakukan oleh nelayan, itu menarik untuk menunjukkan nelayan apa yang melakukan pemagaran, karena 30 km itu tidak mungkin nelayan tradisional melakukan itu, karena itu menutup akses dan kontrol, dan itu melawan konstitusi dalam putusan MK 3/2010 (Putusan MK Nomor 3/PUU-VIII/2010)," ulas Susan.
Lebih lanjut, pihaknya akan mengirim tim ke wilayah terkait untuk mengadvokasi nelayan dan mendorong proses hukum untuk berjalan sembari terus memonitor dan melakukan audiensi dengan pihak-pihak berwenang terkait. (Z-2)
KELOMPOK Nelayan menyebut tanggul laut atau yang kini populer disebut pagar lautdi pesisir utara Tangerang sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat dengan tujuan mencegah abrasi.
Menurut Riyono, pemagaran laut tersebut merugikan nelayan, karena harus memutar saat pergi melaut atau kembali.
POLRI mengaku siap membantu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membongkar pemagaran laut di pesisir Kabupaten Tangerang. Bila tindakan itu hendak dilakukan.
POLRI mengaku belum menemukan tindak pidana dalam aksi pemagaran laut di pesisir Kabupaten Tangerang.
PAGAR bambu yang membentang sepanjang 30,16 km di pesisir perairan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten masih berdiri kokoh. Para nelayan menunggu tindakan tegas dari KKP
DKI Jakarta mengaku tidak bertanggung jawab atas munculnya pagar laut dari bambu yang dipasang di perairan sekitar Pulau C reklamasi.
Salah satu wisata jalan kaki di Kota Tangerang yang patut diikuti adalah walking tour bertema Cina Benteng yang diadakan Elsa Novia Sena, yang juga seorang konten kreator.
Untuk membuat event dengan kapasitas luas, Cafe ini bisa melayani 150 hingga 200 orang dengan menawarkan menu Indonesian fusion food.
Beberapa lokasi kuliner khas Cina Benteng yang dapat dikunjungi selama liburan di antaranya kawasan pasar lama, kuliner di parkiran Lapangan Ahmad Yani (Parlan) dan banyak lagi.
Salah satu daya tarik utama dari kamar bridal ini adalah adanya 5 cermin rias dengan pencahayaan yang sangat optimal, lengkap dengan alat penata dan pengering rambut di setiap meja rias.
Manajemen Persita sebetulnya tidak rela begitu saja memperbolehkan pemain mengikuti tarkam. Dikhawatirkan pasukan Widodo Cahyono Putro tersebut mengalami cedera saat bermain tarkam.
Aira Septiyani dan Rayna Adeeva Piscessa menjadi pencetak gol terbanyak selama turnamen berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved