Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mendapatkan dana tambahan Rp10 triliun di awal 2025 ini.
"Jadi ada tenaga baru. Presiden tidak main-main, sangat concern, sangat sayang terhadap koperasi," ucapnya di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Jumat (3/1).
Budi menegaskan, dana tambahan LPDB-KUMKM itu akan diprioritaskan untuk koperasi yang bergerak di sektor riil. Selain itu, dana tambahan LPDB itu juga akan digunakan untuk mendukung program-program prioritas Kementerian Koperasi.
"Misalnya soal tadi rebranding, digitalisasi koperasi, lalu peningkatan kapasitas koperasi. Itu bisa kita wujudkan, termasuk melakukan revitalisasi terhadap KUD," bebernya.
Direktur Utama LPDB KUMKM Supomo menambahkan, sepanjang 2024 pihaknya telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1,9 triliun, melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp1,85 triliun.
"Targetnya Rp1,85 triliun, tapi kita bisa membiayai Rp1,907 triliun. Tercapai 103%," ujarnya.
Sepanjang 2024, lanjut dia, LPDB-KUMKM menyalurkan dana bergulir kepada 130 koperasi, dengan rincian penyaluran untuk pola konvensional sebesar Rp1,11 triliun dan pola syariah sebesar Rp795 miliar.
LPDB-KUMKM juga berhasil menjaga kualitas portofolio pembiayaannya dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang terkendali, yaitu sebesar 1,99%.
"Di tengah dinamika perekonomian regional dan internasional yang masih fluktuatif, LPDB-KUMKM berhasil mencatatkan kinerja yang positif. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran LPDB-KUMKM dan dukungan dari berbagai pihak," ujarnya.
Secara kumulatif, sejak 2008 hingga 2024, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp19,55 triliun kepada 3.838 mitra dan telah menjangkau 524.267 penerima manfaat.
Dari total penyaluran kumulatif tersebut, Rp13,84 triliun disalurkan melalui pola konvensional dan Rp5,71 triliun melalui pola syariah.
"Pencapaian kumulatif ini menunjukkan LPDB-KUMKM telah memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan perekonomian Indonesia melalui pemberdayaan koperasi dan UMKM selama lebih dari 16 tahun," lanjutnya. (Fal/Ant/E-2)
SINERGI yang baik antara koperasi dan pemerintah diyakini dapat menciptakan ekosistem ekonomi kerakyatan yang tangguh.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia dirancang untuk mengatasi berbagai masalah struktural di desa-desa.
Hari Koperasi Nasional yang ke-78 nanti merupakan kebangkitan pergerakan koperasi ke depan.
Dalam buku tersebut tercatat 300 koperasi besar di Indonesia, dengan total aset mencapai Rp96,53 triliun atau 35,08% dari total aset koperasi nasional.
Dari aset semula Rp20 miliaran pada 2023, saat ini Koperasi Kana melampaui angka Rp100 miliaran pada tahun buku 2024.
Peluncuran buku berjudul 100 Koperasi Besar Indonesia digelar di Trans Hotel Seminyak Bali pada Kamis (19/6).
Terbentuknya koperasi di setiap desa dan kelurahan diyakini bisa membuat ekosistem ekonomi desa akan menjadi lebih tangguh, mandiri, dan inklusif.
Dari 12 wilayah pendampingan, Provinsi Jawa Tengah mencatat jumlah tertinggi dengan 7.564 desa dari total 8.563 desa telah menggelar Musdesus.
Kopdes Merah Putih akan ditargetkan diluncurkan pada 12 Juli 2025 yang bertepatan dengan Peringatan Hari Koperasi Nasional.
Melalui kolaborasi bersama Raffi Ahmad, Menkop berharap jumlah masyarakat Indonesia yang berkoperasi akan semakin meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved