Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Target Pembentukan 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih Akhirnya Tercapai

Naufal Zuhdi
16/6/2025 23:34
Target Pembentukan 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih Akhirnya Tercapai
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi (dua dari kiri)(Dok. Humas Kementerian Koperasi)

INSTRUKSI Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel) akhirnya tercapai. Per Senin 16 Juni 2025 pukul 17.30 WIB sebanyak 80.002 unit Kopdes/ Kel Merah Putih telah berhasil dibentuk dan didirikan. Pencapaian ini menandai tonggak penting dalam penguatan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan, capaian tersebut sebagai bentuk keberhasilan dari kerja bersama lintas kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (pemda). Sinergi dan kolaborasi yang kuat antar-stakeholder tersebut mampu menjawab keraguan publik terhadap eksistensi Kopdes/Kel Merah Putih.

"Kami bersyukur akhirnya target pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih ini bisa tercapai. Saya kira ini menjadi bukti bahwa ketakutan, kecurigaan, dan keragu-raguan terhadap program ini terpatahkan," kata Budi Arie dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/6).

Pemerintah, sambung Budi, telah dan akan menyiapkan kebijakan yang kuat, mitigasi risiko yang terukur, dan penerapan digitalisasi koperasi sebagai upaya untuk memastikan sisi operasional Kopdes/Kel Merah Putih sesuai harapan. Hal ini dibutuhkan agar program ini tidak hanya sukses dalam jumlah kuantitas, tetapi juga berkualitas dalam pelaksanaan sehingga sesuai dengan target program.

"Desain kebijakan yang kuat dan mitigasi risiko harus disiapkan. Digitalisasi juga penting agar Kopdes/Kel Merah Putih mampu beradaptasi dengan zaman," ungkapnya.

Terbentuknya koperasi di setiap desa dan kelurahan diyakininya bisa membuat ekosistem ekonomi desa akan menjadi lebih tangguh, mandiri, dan inklusif. Pemerintah bertekad menciptakan koperasi yang bukan hanya formalitas, tetapi juga benar-benar produktif dan bermanfaat bagi warga.

Dalam jangka panjang, program ini juga akan diarahkan untuk memperluas akses pasar bagi produk desa, memperkuat distribusi logistik, hingga membuka lapangan kerja baru berbasis komunitas.

"Koperasi ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berbasis pada potensi dan kearifan lokal, dengan pengelolaan koperasi yang lebih profesional dan modern," tandasnya.

Budi Arie memastikan bahwa setiap koperasi nantinya akan didampingi secara sistematis oleh para pendamping dan pelatih yang telah disiapkan dalam kerangka kerja Satgas guna memastikan keberlanjutan program.

"Pengawasan terhadap pelaksanaan operasional koperasi ini juga nantinya akan dilakukan secara bersama-sama dengan anggota sehingga aspek transparansi koperasi bisa dilakukan," pungkasnya. (Fal/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya