Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kemenhub Prediksi 110 Juta Masyarakat Bepergian pada Natal dan Tahun Baru

Atalya Puspa
18/12/2024 14:56
Kemenhub Prediksi 110 Juta Masyarakat Bepergian pada Natal dan Tahun Baru
Suasana stasiun KA(ANTARA)

Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi memprediksi akan terjadi peningkatan signifikan dalam pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berdasarkan survei yang dilakukan, diperkirakan sekitar 110,6 juta perjalanan akan terjadi pada periode H-7 hingga H+7 dari kedua momentum tersebut.

Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Robby Kurniawan, menjelaskan bahwa alasan utama masyarakat melakukan perjalanan selama Nataru adalah untuk berlibur ke tempat wisata. 

"Sebanyak 45,67 persen responden menyatakan tujuan mereka adalah untuk liburan. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sekarang membutuhkan rekreasi untuk menyegarkan pikiran sebelum kembali bekerja di tahun baru," ungkap Robby dalam acara Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (18/12). 

Robby menambahkan, pergerakan masyarakat selama Nataru masih didominasi oleh wilayah Pulau Jawa dan Sumatra. Hal ini sejalan dengan tingginya jumlah penduduk di kedua pulau tersebut. Berdasarkan data, mayoritas masyarakat menggunakan moda transportasi pribadi, dengan 53% memilih mobil atau sepeda motor sebagai moda perjalanan utama.

Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 24 Desember 2024, menjelang Hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember. Sementara itu, arus balik diprediksi akan memuncak pada tanggal 1 dan 2 Januari 2025, namun banyak yang kemungkinan memperpanjang libur hingga tanggal 5 Januari.

Dalam hal preferensi jalur, Robby mengungkapkan bahwa jalan tol masih menjadi pilihan utama pengguna kendaraan pribadi. 

"Jalan Tol Trans Jawa akan dilalui sekitar 6,6 juta kendaraan, sementara Trans Sumatra diperkirakan mencapai 5,31 juta kendaraan," ujarnya. 

Namun, jalur arteri seperti Pantura juga akan dipadati pengendara sepeda motor, dengan kontribusi sebesar 34,81% dari total pergerakan.

Untuk memastikan kelancaran perjalanan, Kemenhub bersama operator dan BUMN telah mempersiapkan berbagai langkah, termasuk rekayasa lalu lintas, pembatasan angkutan logistik, dan penambahan kapasitas moda transportasi umum. 

"Angkutan jalan masih menjadi moda transportasi utama, dengan lebih dari 85 persen pergerakan penumpang dan barang bergantung pada jalan raya," jelas Robby.

Ia menegaskan bahwa salah satu indikator keberhasilan tata kelola transportasi selama Nataru adalah kelancaran di jalan raya. Oleh karena itu, Kemenhub akan memprioritaskan pengelolaan jalur-jalur yang menjadi simpul utama, terutama di daerah wisata.

Robby juga mengimbau masyarakat untuk memilih waktu perjalanan yang tepat guna menghindari penumpukan kendaraan. 

"Kami sarankan agar masyarakat mempertimbangkan pola perjalanan dan memilih waktu yang tidak bersamaan dengan puncak arus mudik atau balik," pungkasnya. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya