Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DEPUTI Bidang Usaha Menengah Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bagus Rachman menuturkan, rencana pemerintah membentuk Holding UMKM ialah untuk meningkatkan keterhubungan (konektivitas) antara pelaku usaha di sektor itu dengan usaha-usaha besar.
Melalui Holding UMKM diharapkan jumlah pelaku UMKM yang menjadi mitra pelaku usaha besar kian meningkat. Sebab, saat ini kemitraan antara pelaku usaha besar dengan pelaku UMKM baru berkisar 7% dari total pelaku UMKM.
"Jadi memang persoalan konektivitas itu belum atau masih jadi PR kita bersama. Sehingga pemerintah sebagai regulator, sebagai fasilitator harus mengarah ke sana (Holding UMKM)," kata Bagus kepada Media Indonesia seusai menghadiri Forum Kemitraan Investasi 2024 di Jakarta, Kamis (12/12).
Holding UMKM itu diharapkan dapat terbentuk dan berjalan pada 2025. Namun Bagus belum mau membeberkan perihal teknis dan perincian pelaksanaan holding tersebut. Saat ini, kata dia, pihaknya masih terus menyempurnakan perihal data pelaku UMKM di Tanah Air.
Sebab, data pelaku UMKM tersebar di banyak Kementerian/Lembaga. Pegiat UMKM yang terdata di Kementerian UMKM, misalnya, tercatat sebanyak 13,4 pelaku UMKM. Lalu data UMKM di sektor pangan dari Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat sebanyak 28 juta pelaku UMKM.
Kemudian pelaku UMKM di sektor kelautan dan perikanan tercatat sebanyak 2,6 juta pelaku UMKM dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan. Karenanya, Kementerian UMKM masih mengupayakan pengkinian data pelaku UMKM di Tanah Air agar pembentukkan Holding dapat berjalan dengan baik.
Melalui Holding UMKM, diharapkan para pelaku UMKM dapat berperan dan terlibat aktif dalam rantai pasok. Itu secara tak langsung juga akan memperbaiki kualitas produksi dari pelaku UMKM di Indonesia. Sebab pelaku UMKM juga akan mendapatkan sertifikasi, sehingga kualitas mutu dapat dijaga.
"Itu semua diorkestrasi oleh Kementerian UMKM. Nah, jadi kuncinya seperti itu. Jadi, step by step holding-nya akan terbentuk dengan kita sebagai kolaborator, kita sebagai integrator, kita sebagai orkestrator," terang Bagus.
Pemerintah, lanjut Bagus, juga mengharapkan pelaku UMKM dapat naik kelas secara bertahap melalui Holding UMKM. Sebab, bersamaan dengan pembentukkan holding, pemerintah juga sedang mempersiapkan pembentukkan lembaga yang khusus memberikan pendanaan terhadap UMKM.
"Financing juga nanti ada. Kita rencananya akan punya lembaga finansial sendiri untuk mendukung itu. Akan beda dari LPDB karena dia kan kooperasi. Intinya semua itu by design jalan di 2025. Tapi kita juga ada skala prioritas. Klaster-klaster (UMKM) mana dulu yang siap (untuk di-holding)," jelas Bagus.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menuturkan akan mendukung terobosan baru pemerintah itu. Hanya, dia masih menanti perincian dan penjelasan lebih lanjut mengenai Holding UMKM itu.
"Kita masih perlu penjelasan dari pemerintah, percisnya seperti apa bentuknya. Tentunya upaya ini suatu yang baru, terobosan baru, pastinya kami dukung. Cuma kita perlu penjelasan lebih rinci karena kita tahu percis nih bentuknya seperti apa," kata dia.
"Sebenarnya ini lebih dari aspek investasinya supaya investasi bisa masuk dalam holding tersebut. Jadi konsepnya mencari investor. UMKM itu kan selama ini mempunyai masalah pendanaan dan lain-lain. Jadi mereka bisa dapatkan investor dengan adanya holding itu. Jadi kemitraan yang tadi disampaikan itu tidak hanya dalam bentuk langsung tapi melalui holding dengan investasi di dalam holding tersebut," pungkas Shinta. (Mir/M-3)
RENCANA pembentukan Holding UMKM di tahun depan akan diprioritaskan pada 10 sektor dan melibatkan hingga 4.000 pelaku UMKM.
Danantara Indonesia tengah menyiapkan penerbitan Patriot Bonds, instrumen pembiayaan yang ditujukan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan telah bertemu dengan pihak dari Kanada dan Rusia membahas pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia.
IIM terus memperluas cakupan dan pendalaman manfaat program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan dampak sosial berkelanjutan.
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Turki sepanjang 2025.
Ekonomi Jawa Barat tumbuh sebesar 4,95% (year-on-year) sepanjang 2024, menurut data BPS Jawa Barat. Pada Triwulan I-2025, pertumbuhan mencapai 4,98%.
Dukungan regulator pada inovasi keuangan digital termasuk aset kripto, dilakukan hati-hati agar perkembangan industri tersebut tetap kondusif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved