Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mengadakan pelatihan menjahit khusus bagi 10 warga Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan melatih peserta membuat popok kain yang dapat digunakan berulang kali sebagai alternatif pengganti popok sekali pakai yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
Group Head Sekretariat PT Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari program Pelindo Sehati yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.
“Program ini bertujuan menciptakan komunitas penjahit menjadi UMKM, sekaligus mengedukasi masyarakat menggunakan popok kain yang ramah lingkungan dan ekonomis,” ujar Ardhy dalam keterangannya, Sabtu (23/11).
Selain mengurangi volume sampah plastik, sambungnya, Ardhy menilai bahwa penggunaan popok kain lebih aman bagi kesehatan bayi karena mengurangi risiko iritasi kulit dan infeksi saluran kemih. Sebagai bentuk dukungan, Pelindo menyerahkan 10 unit mesin jahit, 1 unit mesin obras, dan 1 alat pasang kancing kepada komunitas di Kelurahan Cilincing.
Ardhy menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Pelindo yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan untuk persiapan Proyek Pembangunan New Priok Eastern Access (NPEA).
“Kami berharap komunitas ini menjadi model bagi daerah lain dalam mengadopsi solusi penggunaan material ramah lingkungan, sekaligus membuka peluang ekonomi baru, sekaligus bagian dari komitmen kami untuk mendukung pembangunan NPEA” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sejak 2021, Pelindo fokus pada tiga bidang prioritas dalam program TJSL, yakni pendidikan, lingkungan, dan pengembangan UMKM, sebagai upaya berkelanjutan dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. (Z-11)
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), subholding Pelindo di bidang logistik, mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 250 tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Tanjung Priok.
PELINDO menanam 1.500 bibit mangrove di kawasan pesisir Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah.
LEBIH dari 90% arus barang ekspor-impor Indonesia bergantung pada jalur laut. Peran pelabuhan sebagai simpul utama logistik menjadikannya salah satu penopang vital perekonomian nasional.
Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL, Dewi Fitriyani, menerangkan pengemudi ojek bukan sekadar penyedia jasa transportasi, melainkan juga penggerak mobilitas.
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), Subholding BUMN Kepelabuhanan di bidang logistik, bersama anak perusahaannya PT Multi Terminal Indonesia (MTI), menunjukkan komitmennya pada kolaborasi regional.
AKTIVITAS ekspor-impor di Sulawesi Selatan mengalami penurunan di tengah gejolak ekonomi global yang melanda berbagai negara.
PELINDO Solusi Logistik menggelar tiga program TJSL yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat di Jakarta Utara. Ketiga program inovatif tersebut meliputi budidaya manggot
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) merealisasikan 31 Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) selama tahun 2024
Rapspoint bekerja sama dengan Abi Azkakia menjalankan kegiatan sosial dengan memberikan paket sembako dan kebutuhan sekolah bagi 48 anak di tiga panti asuhan berbeda.
Inovasi ramah lingkungan terbaru yang dijalankan di program TAMENG antara lain penggunaan solar cell dengan kapasitas 1.000 Watt peak (Wp).
Kegiatan CSR lain juga dilakukan di kota lain seperti Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Manado, Sulawesi Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved