Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina, mengatakan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun depan akan berdampak negatif pada inflasi dan juga pertumbuhan ekonomi.
"Kita sudah melakukan hitungan. Kalau dari segi basket konsumsi memang tidak semua barang akan dikenai PPN. Yang dikenakan PPN itu hanya sekitar 44% dari total bobot seluruh barang konsumsi," ucap Dian dalam acara Mandiri Macro and Market Brief Road to Mandiri Investment Forum 2025, Rabu (20/11).
Hal-hal yang terdampak penaikan PPN antara lain adalah yang terkait transportasi, kesehatan, pendidikan, informasi dan komunikasi. "Sementara untuk bahan-bahan pokok itu sebenarnya masih dikecualikan tidak terkena PPN. Namun, hal itu tetap saja akan berdampak ke inflasi. Penaikan PPN sebesar 1% itu kemungkinan menambah additional 0,3% terhadap angka inflasi," ungkap Dian.
Ia menjelaskan, berdasarkan hitungan internal, setiap penaikan inflasi sebesar 1%, akan ada potensi perlambatan ekonomi sekitar 0,17%.
"Namun tentunya kita tahu ke depan, pemerintah banyak melakukan atau berencana melakukan banyak kebijakan yang cenderung ekspansif. Kita harapan ini juga akan bisa jadi support terhadap perekonomian, memberi jaring apabila ada dampak terkait kenaikan PPN," tandasnya. (Z-11)
Artinya, untuk barang jasa selain tergolong barang mewah tidak ada kenaikan PPN.
Bagi seluruh pengusaha yang sudah terlanjur menerapkan tarif PPN 12%, dapat mengembalikan kelebihan pajak sebesar 1% kepada pembeli.
Kementerian Keuangan secara resmi merilis Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 131 Tahun 2024 yang mengatur ketentuan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12%.
Keputusan itu juga memberikan ruang bagi dunia usaha untuk terus mendorong aktivitas ekonomi tanpa harus khawatir akan dampak signifikan dari kenaikan tarif PPN yang lebih luas
Keputusan pemerintah untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% untuk barang dan jasa mewah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
PKS mengapresiasi kebijakan pemerintah menaikkan PPN menjadi 12% hanya untuk barang mewah. Langkah ini dinilai bijak dalam menjaga daya beli masyarakat menengah ke bawah
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat dan pelaku usaha diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah terus berupaya mendorong intensitas perdagangan demi mengatasi gejolak perekonomian global. Demi memuluskan upaya tersebut, industri maritim logistik juga harus diperkuat.
Pentingnya reindustrialisasi yang berfokus pada sektor-sektor padat karya.
Menteri-menteri ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu segera dievaluasi terutama terkait kegagalan efek stimulus dan memanfaatkan momentum di triwulan I 2025.
SETELAH membuka sejumlah gerai di Bengkulu, Kraving kini bersiap memperluas jangkauan ke Jakarta dan BSD City pada 2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved