Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARGA minyak dunia naik pada perdagangan Kamis (15/11), di tengah penurunan tajam stok bahan bakar Amerika Serikat (AS) yang menyebabkan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak dan penurunan permintaan yang dipicu oleh penguatan dolar AS.
Mengutip Bloomberg, kontrak berjangka minyak mentah Brent ditutup naik 28 sen, atau 0,4%, menjadi US$72,56 per barel. Harga minyak kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik dan berada di level US$68 per barel.
Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) mencatat stok bensin AS turun 4,4 juta barel minggu lalu, menjadi level terendah dalam satu dekade untuk waktu yang sama tahun ini. IEA pun memperkirakan persediaan minyak AS naik sekitar 2,1 juta barel minggu lalu, di atas perkiraan industri.
Komoditas termasuk minyak mentah mengalami gejolak minggu ini, karena indeks dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam dua tahun, naik setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan. Mata uang AS diperkirakan mencatat kenaikan mingguan ketujuh, membuat bahan mentah menjadi lebih mahal bagi sebagian besar pembeli.
Badan Energi Internasional mengatakan pada Kamis ini, bahwa mereka memperkirakan surplus minyak tahun depan karena pertumbuhan permintaan di Tiongkok melambat, sementara produksi meningkat. Surplus ini akan lebih besar lagi jika OPEC plus atau Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu seperti Rusia melanjutkan rencana untuk menghidupkan kembali produksi yang sebelumnya dihentikan. (Bloomberg/J-3)
Meski ketegangan di Timur Tengah belum mereda, harga minyak dunia belum pernah mencapai di atas US$75 per barel dalam beberapa bulan terakhir.
Harga minyak dunia sempat turun hingga 7% pada Senin (23/6) setelah Iran menggencarkan serangan terhadap pangkalan udara AS di Qatar.
HARGA minyak dunia melonjak usai Amerika Serikat menyerang Iran hingga mendekati US$80 per barel, Senin (23/6). Pemerintah Indonesia didorong mengantisipasi dampak konflik di Timur Tengah
Ketegangan geopolitik di kawasan Teluk Persia, yakni Iran vs Israel, kembali memunculkan kekhawatiran global.
Ketegangan geopolitik yang memanas di Timur Tengah, terutama akibat serangan Israel ke sejumlah target strategis di Iran, berpotensi memicu lonjakan harga minyak dunia.
Permintaan akan layanan kapal untuk eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi meningkat seiring dengan pemulihan harga komoditas minyak global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved