Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

3 Pilar Utama BI untuk Dorong Ekonomi dan Keuangan Syariah

Naufal Zuhdi
14/11/2024 15:21
3 Pilar Utama BI untuk Dorong Ekonomi dan Keuangan Syariah
Ilustrasi(Antara)

Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia (BI) Rifki Ismal menyampaikan tiga pilar yang dimiliki BI untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

"Pilar pertama itu persis yang sama-sama kita lakukan sekarang, pengembangan industri halal. Kita menangkap semua halal industri, tapi sekarang kita fokus di tiga bagian. makanan dan minuman halal, modest fesyen dan parwisata islam," kata RIfki di Jakarta, Kamis (14/11).

Bank sentral pun berkolaborasi dengan setidaknya delapan komunitas yang berorientasi mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, seperti Persatuan Saudagar Muslimah Indonesia (PERSAMI) misalnya.

"Jadi kita kolaborasi, kenapa? Karena Bank Indonesia bukanlah otoritas industri halal. Kita adalah otoritas ekonomi syariah atau ekonomi secara umum, termasuk moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Tapi untuk industri halal, kita berkolaborasi, kita berkooperasi," ungkapnya.

Pilar kedua, sambung Rifki, BI terus mengembangkan keuangan syariah, termasuk pasar modal, pasar modal syariah, ekonomi syariah, makropodensial syariah, dan semua hal yang berkaitan dengan aspek finansial syariah.

"Ini akan mendukung pilar pertama, untuk memberikan keuangan ke industri halal. Dengan pilar kedua, Bank Indonesia memiliki adalah otoritas untuk pilar kedua," ujarnya.

Adapun pilar ketiga adalah meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai industri halal. "Saya percaya, semua muslim di Indonesia mendukung halal, karena kita muslim. Tapi mungkin, tidak semua orang memahami apa yang kita maksudkan dengan keuangan syariah," bebernya.

Lebih lanjut, Rifki menjelaskan bahwa setiap dua tahun, BI melakukan survei mengenai peningkatan literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia. Hasilnya, pada 2022 lalu adalah baru 28 dari 100 orang yang menjadi responden survei yang memahami ekonomi dan keuangan syariah.

"Masih kecil sekali dibandingkan kita paham bahwa Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim. Tahun ini, kita sedang melakukan survei berikutnya, dan kita memiliki angka baru, tapi belum terpublikasikan. Kita akan mempublikasikannya dengan cepat, tapi survei ini menunjukkan peningkatan literasi keuangan syariah di Indonesia," pungkasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya