Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Danamon Luncurkan Program Magang untuk Penyandang Disabilitas

Insi Nantika Jelita
25/10/2024 16:25
Danamon Luncurkan Program Magang untuk Penyandang Disabilitas
Program magang bagi penyandang disabilitas oleh Danamon.(Dok Danamon)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk meluncurkan program magang Danamon Berdaya Mengusung Kesetaraan (Dayatara) untuk mendukung prinsip keberagaman, kesetaraan, dan inklusi atau diversity, equity, and inclusion (DEI) bagi penyandang disabilitas

Program ini memberikan peluang magang di berbagai kota di Indonesia dengan pendampingan karyawan terlatih yang bertujuan menciptakan ruang kerja inklusif dan dapat mendukung pengembangan diri dan karir untuk para peserta magang.

"Danamon berkeyakinan keberagaman latar belakang, kompetensi dan talenta menjadi pendorong kesuksesan," Chief Human Capital PT Bank Danamon Indonesia Tbk Evi Damayanti dalam keterangan resmi, Jumat (25/10). 

Program magang Dayatara memberikan peluang bagi para penyandang disabilitas untuk bekerja di kantor pusat maupun di kota-kota lain, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. 

Para peserta magang akan mendapatkan bimbingan selama enam bulan, mulai dari 1 Oktober 2024 hingga 31 Maret 2025. Selama periode magang ini, para peserta akan didampingi oleh karyawan Danamon yang telah dilatih secara khusus sebagai mentor dan buddy agar dapat terlibat aktif dalam penciptaan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah disabilitas. 

"Program ini tidak hanya memfokuskan pada aspek pelatihan keterampilan kerja, tetapi juga membangun hubungan sosial yang kuat antara karyawan Danamon dan peserta magang," terangnya.
 
Lebih jauh, Danamon meyakini bahwa keberagaman di tempat kerja akan meningkatkan performa perusahaan. Berdasarkan survei Dimensi Indonesia (DDI) 2023, perusahaan yang memiliki keberagaman di atas rata-rata menunjukkan performa finansial yang lebih baik, yaitu 2,4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan keberagaman yang rendah. Ini menekankan bahwa keberagaman bukan hanya soal tanggung jawab sosial, tetapi juga terkait dengan potensi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Evi menambahkan fenomena ketidaksetaraan di dunia kerja masih menjadi masalah yang cukup signifikan, terutama bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Menurut data indikator pekerjaan layak di Indonesia 2022 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), hanya 3,13% atau sekitar 7,8 juta dari total 22,97 juta penyandang disabilitas di Indonesia yang mendapatkan kesempatan bekerja. Kendala akses terhadap pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan yang layak membuat banyak penyandang disabilitas terjebak dalam ketidakmampuan untuk mencapai kemandirian secara ekonomi dan sosial.

"Dengan tanggung jawab sosial perusahaan, kami mengambil langkah nyata melalui program Dayatara untuk memberikan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas secara bertahap," ungkap Evi. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya